BUSINESS

Investasi Perusahaan Global Mulai Mengarah ke Net Zero Emission 

Ketegangan geopolitik perparah krisis energi.

Investasi Perusahaan Global Mulai Mengarah ke Net Zero Emission Ilustrasi Pajak Karbon. (ShutterStock/Elnur)
23 May 2022

Jakarta,FORTUNE - Perusahaan global menunjukkan percepatan investasi ke sektor efisiensi energi untuk lima tahun ke depan dalam rangka mewujudkan target nol emisi atau net zero emission

Hal tersebut tergambar dari sebuah survei terbaru, The Energy Efficiency Investment Survey 2022.  Survei tersebut diterbitkan mengikuti peluncuran Laporan PBB yang menyerukan perlunya aksi kolaboratif secara global guna mendorong upaya percepatan pengurangan efek rumah kaca.  

Beberapa hasil temuan utama menunjukkan lebih dari setengah atau 54 persen perusahaan telah mulai berinvestasi ke net zero emission. Sementara 40 persen lainnya berencana melakukan peningkatan efisiensi energi tahun ini.  

Survei global yang diinisiasi oleh ABB Motion dan Sapio Research tersebut menargetkan 2.294 perusahaan dengan skala 500 hingga 5.000 karyawan pada lebih dari 13 negara. Survei tersebut menjadi gambaran terkini program dan rencana investasi industri di manca negara dalam menerapkan langkah- langkah efisiensi energi untuk mencapai target nol emisi. 

Ketegangan geopolitik perparah krisis energi

Pertumbuhan siginifikan penduduk dan ekonomi dunia mendorong peningkatan dampak perubahan iklim ke titik memprihatinkan jika pemerintah dan industri tidak melakukan langkah yang berarti. 

Presiden ABB Motion Tarak Mehta juga mengatakan meningkatnya urbanisasi dan ketegangan geopolitik membuat ketahanan dan keberlanjutan energi menjadi semakin krisis. 

“Meningkatkan efisiensi energi karenanya merupakan strategi utama dalam mengatasi potensi krisis tersebut. Oleh karena itu, percepatan investasi yang disoroti survei ini membawa angin segar bagi kita semua," kata Mehta melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin (23/5). 

Industri manufaktur mulai beralih ke kendaraan listrik

Menurutnya, nol emisi penting terutama bagi industri manufaktur yang memiliki potensi besar untuk mengadopsi upaya efisiensi energi. Dari hasil survei yang dilakukan, hampir dua per tiga responden juga tengah memperbaharui tingkat efisiensi peralatan operasional, seperti prodiksi motor listrik yang digerakkan Variable Speed Drives (VSD). 

Laporan tersebut juga menyoroti beberapa aspek yang menjadi hambatan utama investasi ke sektor hemat energi. Setengah dari responden menyebutkan faktor biaya sebagai penghalang utama dalam melakukan upaya peningkaan efisiensi energi. Sementara 37 persen menyatakan downtime atau pengkinian alat operasional sebagai salah satu penghalang utama. 

Hal yang juga memprihatinkan adalah hanya 41 persen responden yang merasa kurang mendapatkan informasi yang memadai terkait langkah-langkah untuk mencapai efisiensi energi. 

“Tujuan utama laporan ini adalah membantu para pemangku kepentingan di semua sektor industri memahami bahwa Nol Emisi tidak akan terwujud tanpa biaya. Karena itu, baik pemerintah maupun industri memiliki peranan penting untuk mempromosikan perlunya menerapkan teknologi hemat energi yang dapat mempercepat pengembalian investasi sambil mengurangi emisi CO2," ujar Mehta.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.