Survei BI: Harga Rumah Naik Tipis 1,07%, Ini Penyebabnya

- Harga rumah naik tipis 1,07% pada triwulan I 2025
- Penjualan unit properti residensial tumbuh tipis 0,73% (YoY)
- 70,68% masyarakat beli rumah dengan KPR, penyaluran KPR perbankan hanya tumbuh 9,13% (YoY)
Jakarta, FORTUNE – Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer pada triwulan I 2025 tumbuh terbatas. Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I 2025 yang tumbuh sebesar 1,07 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2024 sebesar 1,39 persen (YoY).
“Perkembangan harga properti tersebut dipengaruhi oleh penjualan unit properti residensial di pasar primer pada triwulan I 2025 yang meningkat, terutama rumah tipe kecil, di tengah penurunan penjualan rumah tipe menengah dan besar,” kata
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (7/5).
Sementara itu untuk keseluruhan, penjualan unit properti residensial juga tumbuh tipis 0,73 persen (YoY), membaik bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat kontraksi sebesar 15,09 persen (YoY).
70,68% masyarakat beli rumah dengan KPR
Sementara dari sisi pembiayaan, survei menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen melakukan pembelian rumah di pasar primer melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa sebesar 70,68 persen dari total pembiayaan.
Namun demikian, untuk penyaluran KPR perbankan hingga Maret 2025 hanya tumbuh 9,13 persen (YoY) atau melambat bila dibandingkan dengan posisi Februari yang tumbuh 9,67 persen.
Sedangkan, untuk sumber utama pendanaan untuk pembangunan properti residensial masih berasal dari dana internal pengembang, dengan pangsa mencapai 77,28 persen.