BUSINESS

AKR Corporindo Cetak Hattrick Kenaikan Laba Bersih pada 2021

Peningkatan pada 9M 2021 mencapai 20 persen.

AKR Corporindo Cetak Hattrick Kenaikan Laba Bersih pada 2021Logo AKR Corporindo. (AKR Corporindo/AKRA)
27 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT AKR Corporindo (AKRA) Tbk. sukses mencetak hattrick pertumbuhan laba pada kuartal ketiga 2021. Itu diraih setelah membukukan pertumbuhan profit bersih berturut-turut pada kuartal pertama (58 persen) dan paruh pertama 2021 (28 persen). 

Laba bersih AKRA per 30 September 2021 mencapai Rp767 miliar, meningkat 20 persen (yoy). Bertumbuhnya laba disokong oleh pertumbuhan pendapatan 24 persen, dari Rp13,86 triliun menjadi Rp17,25 triliun. Tak lupa dengan pengetatan pengendalian biaya.

“Kami terus mempertahankan margin sambil memastikan dapat menjaga manajemen net open position. Sementara itu, kami telah mengontrol pengeluaran kami dengan ketat, meningkatkan produktivitas, dan mempertahankan net gearing bersih yang rendah,” jelas Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo, dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (27/10).

Sebagai informasi, kas yang dihasilkan oleh perseroan dari operasionalnya selama 9 bulan pada 2021 mencapai Rp2 triliun, naik 25 persen (yoy). Apalagi, tingkat net gearing neraca hanya 0,15 kali.

1. Pertumbuhan Segmen Perdagangan dan Distribusi

Meski segmen jasa logistik AKRA menurun 7,6 persen menjadi Rp484,11 miliar, segmen perdagangan dan distribusinya melesat 23,85 persen. Dari Rp12,72 triliun hingga hampir Rp15,75 triliun. Itu terdiri atas perdagangan dan distribusi BBM senilai Rp12,60 triliun dan kimia dasar Rp3,14 triliun.

“Volume distribusi minyak bumi dan bahan kimia dasar kami terus meningkat sejak beberapa kuartal terakhir, dengan pemulihan di segmen pelanggan utama. Kini kami mencatatkan harga jual yang lebih tinggi,” ujar Haryanto.

2. Kontribusi Segmen Tanah Industri seperti JIIPE Gresik

Sebagai informasi, pendapatan dari tanah kawasan industri dan lain melambung 107,23 persen pada 9 bulan pertama 2021, dibandingkan periode serupa tahun lalu, dari Rp188,99 miliar menjadi Rp391,62 miliar. Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate) Gresik termasuk ke dalam segmen pendapatan tersebut.

Ditambah lagi, pemerintah juga menawarkan dukungan terhadap kawasan tersebut. “Divisi Kawasan Industri (KEK JIIPE Gresik) mencatat kontribusi yang lebih tinggi sepanjang tahun dengan beberapa perkembangan positif,” katanya lagi.

KEK JIIPE Gresik diyakini telah menarik lebih banyak investor, baik domestik maupun internasional. Itu tergambar dari penandatanganan perjanjian jangka panjang untuk menyewa tanah dan infrastruktur pendukung dan layanan dengan penyewa jangkar. 

Dia berujar, “(kenaikan permintaan investor) akan tergambar dalam penjualan tanah di masa depan.”

Related Topics