Jakarta, FORTUNE - Induk usaha Snapchat, Snap Inc, akan memangkas 10 persen tenaga kerja globalnya. Itu setara dengan 500 karyawan, sebagian untuk mendorong kolaborasi tatap muka.
"Kami merestrukturisasi tim kami untuk mengurangi hierarki dan mendorong kolaborasi tatap muka. Kami fokus untuk mendukung anggota tim yang terdampak," kata Juru Bicara Snap, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (7/2).
Ini bukan pertama kalinya Snap Inc menggelar PHK. Sejak 2022, sudah ada beberapa kali PHK oleh Snap. Yang terbaru dilakukan pada November 2023, saat perusahaan memutuskan memangkas sebagian kecil tim produknya.
Sementara itu, PHK masifnya terjadi pada Agustus 2022, yang berdampak terhadap 20 persen stafnya. Itu karena perusahaan melakukan restrukturisasi bisnis besar-besaran.
Snap Inc sama seperti Facebook dan Google, yang mengandalkan pemasukan dari belanja iklan digital. Perusahaan itu bahkan sempat membukukan rapor merah di sejumlah kuartal, tapi akhirnya berhasil menyetop penurunan pendapatan di kuartal IV 2023.
Saham induk Snapchat itu sempat menurun sebesar 3 persen pada Selasa (6/2) pagi waktu Amerika Sebelum mengakhiri perdagangan dengan koreksi 1,8 persen. Tapi, per Rabu, saham SNAP tercatat menguat 4,18 persen pada pukul 04.10 GMT-5.
Perusahaan teknologi itu sudah memulai program pembelian kembali atau buyback saham senilai US$500 juta. Dari segi harga, SNAP masih lebih murah dari harga debutnya.
Secara year to date, saham SNAP telah menguat 8,12 persen ke harga US$17,45 per saham.
Gelombang PHK perusahaan teknologi
PHK yang dilakukan oleh Snapchat ini melengkapi gelombang PHK sektor teknologi. Sepanjang Januari 2024, hampir 24.000 pekerja teknologi telah kehilangan pekerjaannya. Platform Zoom dan perusahaan keamanan siber, Okta melaksanakan hal serupa dengan Snap Inc.
Pada umumnya, investor mendukung upaya perusahaan teknologi mengurangi jumlah karyawan. Misal, Meta, yang mengimplementasikan tahun efisiensi, sehingga terjadi PHK besar-besaran di perusahaan.
Saat itu terjadi, saham induk Facebook itu menyentuh titik tertinggi sepanjang masa, berkat pendapatan yang solid dan mengumumkan pembagian dividen pertamanya.
Selain Meta, Amazon dan Alphabet pun melakukan PHK. Saham AMZN menguat 12,82 persen sepanjang 2024 per 7 Februari. Sementara itu, saham Alphabet (GOOG) hanya naik 4,19 persen selama 2024 ini.