Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Asian Development Bank. (Shutterstock/Ralf Liebhold)

Jakarta, FORTUNE - Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai US$500 juta untuk memperkokoh sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

Pinjaman ini merupakan yang kedua dari tiga subprogram di bawah program peningkatan produktivitas melalui pembangunan sumber daya manusia yang telah disetujui pada 2021.

"Program ini adalah komitmen ADB untuk meneruskan kerja sama erat jangka panjang dengan pemerintah Indonesia guna membantu membangun sistem kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial yang tangguh dan responsif agar dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan," kata Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, dalam keterangannya, Rabu (15/11).

Jiro mengatakan program ini mendorong dipadukannya reformasi dalam bidang pendidikan, pengembangan keterampilan, kesehatan, dan perlindungan sosial yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Berbagai reformasi tersebut telah membantu memperkuat kebijakan pembiayaan dan pemantauan pelaksanaan SDGs, termasuk pendirian 11 pusat SDGs baru di Indonesia.

<h2><strong>Program untuk mengatasi penggangguran</strong></h2>

Untuk meningkatkan prestasi pendidikan, peningkatan keterampilan, dan pelatihan ulang keterampilan, pemerintah sedang mengimplementasikan program pengembangan keterampilan yang responsif terhadap kebutuhan pasar bagi kaum muda dan dewasa yang sedang menganggur. Inisiatif ini mencakup program seperti JobStart dan Kartu Prakerja, yang bertujuan memberikan pelatihan yang sesuai dengan tuntutan pasar kepada kaum muda dan dewasa yang menghadapi pengangguran.

Selain itu, lebih dari 30.000 guru, sebagian besar di antaranya adalah perempuan, telah menjalani pelatihan sebagai 'pemimpin pembelajaran' dalam kerangka program Guru Penggerak. Sementara itu, 2,9 juta guru telah diberikan akses ke platform digital Guru Penggerak, yang menyediakan sumber daya untuk proses pembelajaran melalui perangkat seperti ponsel pintar, laptop, dan komputer desktop.

Indonesia Cyber Education Institute juga telah mengembangkan sistem kredensial digital inovatif untuk kelas-kelas pendidikan tinggi online yang memiliki standar internasional dan berorientasi pada kebutuhan pasar. Lebih dari 2.500 pelajar, sebagian besar di antaranya perempuan, telah berhasil memperoleh kredensial digital ini, memperkuat transisi mereka dari lingkungan sekolah ke dunia kerja.

<h2><strong>Meningkatkan akses kesehatan dan perlindungan sosial</strong></h2>

Editorial Team

Tonton lebih seru di