Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Shutterstock/senengmotret

Jakarta, FORTUNE - Mata uang rupiah kembali mengalami pelemahan seiring meningkatnya imbal hasil bunga obligasi Amerika Serikat. Tren depresiasi terhadap dolar tersebut bahkan telah berlangsung sejak awal tahun. Lantaran itu, pemerintah dan bank sentral jauh-jauh hari menyampaikan kewaspadaannya terhadap risiko fluktuasi nilai tukar tersebut?

Lantas apa saja risiko tersebut?

Sebagai instrumen pertukaran, naik-turunnya nilai mata uang asing tentu berdampak bagi perekonomian, khususnya dunia usaha. Dalam hal pelemahan rupiah, misalnya, ia bisa menimbulkan risiko terhadap harga, pendapatan, pinjaman hingga investasi.

Risiko harga terjadi karena fluktuasi nilai tukar mata uang asing dapat mempengaruhi harga produk atau jasa yang dijual atau dibeli oleh perusahaan atau individu. Kemudian, risiko pendapatan bisa muncul terhadap perusahaan atau individu yang melakukan bisnis internasional atau memiliki investasi luar negeri.

Editorial Team

Tonton lebih seru di