Bank Jakarta Tuntaskan Penyaluran Dana Pemerintah Rp1 Triliun

- Bank Jakarta menyelesaikan penyaluran dana pemerintah Rp1 triliun tepat waktu pada November 2025.
- Dana diprioritaskan untuk sektor produktif, terutama UMKM, dengan laporan realisasi disampaikan kepada Kementerian Keuangan.
- Bank Jakarta siap berpartisipasi dalam penempatan dana pemerintah berikutnya dalam skala yang lebih besar, dengan total aset mencapai Rp90,72 triliun per akhir September 2025.
Jakarta, FORTUNE - Bank Jakarta menuntaskan seluruh penempatan dana pemerintah senilai Rp1 triliun pada periode 12–21 November 2025. Penyaluran dana yang diprioritaskan untuk sektor-sektor produktif yang memiliki multiplier effect tinggi bagi perekonomian daerah, termasuk UMKM
Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo mengatakan, laporan realisasi itu juga sudah disampaikan secara resmi kepada Kementerian Keuangan.
"Setelah seluruh dana pemerintah tersebut terselurkan, Bank Jakarta melanjutkan ekspansi kredit dan pembiayaan yang berasal dari likuiditas bank yang dihimpun secara sehat dan berkelanjutan," ujar Agus dalam keterangan resmi, Selasa (2/12).
Bank Jakarta membuka peluang untuk kembali berpartisipasi dalam penempatan dana pemerintah berikutnya dalam skala yang lebih besar, guna mendukung percepatan ekonomi nasional.
"Bank Jakarta telah menyiapkan pipeline pembiayaan yang kuat, terukur, dan bijaksana untuk skala penempatan dana yang lebih besar," ungkap Agus.
Kesiapan itu juga disertai oleh prinsip tata kelola yang kuat, hati-hati, serta fokus pada sektor produktif. Selain itu, Bank daerah ini juga berupaya memperkuat sinergi dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta, OJK, dan seluruh regulator dalam menjalankan fungsi intermediasi secara sehat, akuntabel, dan berorientasi pada pembangunan.
Agus mengatakan, Bank Jakarta saat ini memiliki kondisi keuangan sehat. Per akhir September 2025, perseroan mencatatkan total aset sebesar Rp90,72 triliun, tumbuh 12,37 persen secara tahunan (YoY).
Sejalan dengan itu, likuidat perusahaan juga tercatat positif, dengan penyaluran kredit dan pembiayaan Bank Jakarta tumbuh solid, terutama pada segmen UMKM yang meningkat 16,14 persen (YoY) menjadi Rp6,62 triliun dari Rp5,70 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp74,23 triliun, tumbuh 16,90 persen dari Rp63,50 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kondisi ini memperkuat kemampuan Bank Jakarta dalam mengelola dan menyalurkan pembiayaan dalam skala signifikan," pungkas Agus.


















