Jakarta, FORTUNE – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatatkan laba bersih senilai Rp16,3 triliun pada September 2024. Laba itu naik tipis 3,5 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp15,8 triliun.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan, capaian ini didorong oleh perbaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non-bunga.
"Transformasi bisnis yang kami lakukan secara konsisten telah memperkuat fundamental BNI, sehingga memungkinkan kami untuk menangkap peluang dalam mempercepat pertumbuhan," ujar Royke dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III-2024 BNI di Jakarta, Jumat (25/10).
Pendapatan operasional sebelum pencadangan atau PPOP pada kuartal III-2024 BNI mencapai Rp8,8 triliun. Pencapaian PPOP yang solid ini berasal dari kenaikan margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) maupun pendapatan non bunga.
NIM perseroan juga naik 40 bps secara kuartalan menjadi 4,4 persen ditopang oleh perbaikan yield kredit maupun penurunan biaya dana. Sedangkan pertumbuhan fee income didorong oleh pendapatan loan recovery, trade finance dan transaksi pembayaran melalui aplikasi wondr by BNI yang terus meningkat.