CNAF Kian Mantap di Bisnis Hijau, Pembiayaan Kendaraan Listrik Meroket

- Pembiayaan hijau CNAF mencapai Rp757,8 miliar pada 2024, naik 124,9 persen dari tahun sebelumnya.
- Outstanding pembiayaan mencapai Rp814,5 miliar, tumbuh 206,6 persen secara tahunan.
- Pembiayaan baru CNAF mencapai Rp9,96 triliun atau 11,4 persen dari tahun sebelumnya.
Jakarta, FORTUNE - PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan. Salah satu buktinya adalah bagaimana mereka terus aktif menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan listrik.
Jika menilik laporan tahunan CNAF pada 2024, terlihat perkembangan positif pada segmen pembiayaan hijau ini. Total pembiayaan baru yang disalurkan untuk kendaraan listrik mencapai Rp757,8 miliar sepanjang tahun lalu.
Angka ini melonjak drastis, bahkan hingga 124,9 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, total pembiayaan yang masih berjalan (outstanding) juga ikut naik signifikan, mencapai Rp814,5 miliar atau tumbuh 206,6 persen secara tahunan.
Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan keseluruhan pembiayaan baru yang disalurkan CNAF pada 2024 yang mencapai Rp9,96 triliun, porsi pembiayaan hijau ini memang masih tergolong kecil. Namun, yang menarik adalah pertumbuhannya yang sangat pesat, yaitu 11,4 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencatatkan angka Rp8,94 triliun.
Melihat perkembangan yang begitu menjanjikan ini, CNAF pun optimistis pasar kendaraan berkelanjutan akan terus berkembang. Apalagi, dukungan dari pemerintah terhadap segmen kendaraan yang ramah lingkungan ini juga semakin kuat.
Menurut pihak manajemen CNAF, saat ini harga kendaraan listrik di Indonesia masih terbilang tinggi. Selain itu, pilihan model dan kapasitas penumpangnya juga masih terbatas. Belum lagi, infrastruktur pengisian dayanya pun masih belum merata dan lebih banyak tersedia di kota-kota besar. Hal-hal inilah yang mungkin menjadi pertimbangan bagi sebagian orang untuk membeli kendaraan listrik.
Akan tetapi, CNAF punya pandangan lain. Mereka justru memandang positif akan semakin banyaknya kendaraan listrik asal Cina yang masuk ke pasar Indonesia. Dengan variasi produk yang lebih beragam dan harga yang kian terjangkau, CNAF yakin minat masyarakat membeli kendaraan listrik melalui jalur pembiayaan akan semakin meningkat.
Lebih dari sekadar menyalurkan pembiayaan, CNAF juga punya komitmen yang kuat untuk memastikan pembiayaan hijau ini memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. Pada 2024, CNAF telah memenuhi kewajiban pajaknya dengan total Rp183,2 miliar.
CNAF juga tidak main-main dalam menerapkan kebijakan pemberian pembiayaan hijau serta menjalankan kegiatan operasional yang ramah lingkungan. Sebagai wujud keseriusannya, CNAF telah merancang dan menerapkan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB).
"Perseroan merancang dan melaksanakan berbagai program pelatihan spesifik maupun sosialisasi guna memperkenalkan konsep-konsep keuangan berkelanjutan. Kami juga mengembangkan struktur organisasi serta melengkapinya dengan berbagai aturan serta petunjuk pelaksanaan yang relevan," demikian keterangan manajemen CNAF melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (8/4).