Ilustrasi Pelayanan Cabang PermataBank/Dok PermataBank
Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, dukungan Bank dalam penyaluran kredit kepada masyarakat juga tumbuh 8,7 persen YoY menjadi sebesar Rp136,3 triliun. Kredit tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 10,3 persen dan 12,6 persen.
"Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat perlambatan ekonomi global yang disertai dengan peningkatan suku bunga global dan secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap risiko kredit inheren," kata Meliza.
Di sisi lain, rasio NPL gross di akhir bulan Desember 2022 terjaga pada level 3,1 persen membaik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 sebesar 3,2 persen.
Rasio NPL net yang mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga mengalami perbaikan menjadi 0,4 persen dibandingkan dengan 0,7 persen di akhir Desember 2021 lalu, yang mana rasio NPL coverage terjaga baik di kisaran 240 persen.
"Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset," kata Meliza.