Jakarta, FORTUNE - Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) mencatat pendapatan premi konsolidasi mencapai Rp5,67 triliun atau tumbuh 8,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu pembayaran klaim telah mencapai Rp22,6 triliun kepada lebih dari 450.000 peserta, sejak IFG Life berdiri pada Oktober 2020 lalu.
Direktur Keuangan IFG Life, Ryan Diastana Firman, mengatakan kondisi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menunaikan kewajiban kepada nasabah secara tepat waktu dan transparan.
"Kinerja keuangan IFG Life menunjukkan perusahaan semakin kuat secara fundamental. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan premi serta penguatan tingkat solvabilitas perusahaan," ujar Ryan dalam keterangan resminya, Senin (17/11).
Sejalan dengan capaian kinerja keuangan, anggota BUMN ini membukukan penguatan ekuitas 31,43 persen menjadi Rp5,04 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,84 triliun. Dengan nilai tersebut, IFG Life telah memenuhi ambang batas minimum ekuitas industri asuransi jiwa yang ditetapkan oleh OJK, yaitu Rp500 miliar di 2026 dan Rp1 triliun pada 2028.
Dari sisi permodalan, rasio risk base capital (RBC) perusahaan sebesar 217,9 persen, jauh di atas ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.
"Capaian ini menegaskan efektivitas strategi pengelolaan keuangan serta komitmen perusahaan untuk menjaga kepercayaan nasabah," ujarnya.
Untuk mendorong kinerja ke depan, perusahaan terus menghadirkan produk yang lebih komprehensif dan relevan dengan masyarakat. Ia menambahkan bahwa peningkatan layanan terus dilakukan melalui aplikasi One by IFG, sehingga proses pengajuan dan pencairan klaim menjadi lebih cepat, transparan, dan kemdudahan akses.
Dengan dukungan ekosistem IFG, IFG Life terus memperkuat kolaborasi dan memperluas kemitraan untuk meningkatkan kapabilitas operasional serta memperluas penetrasi pasar di tingkat nasional.