Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Indonesia Eximbank Raih Laba Rp101 Miliar Berkat Dukungan Program PKE

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank. (dok. LPEI)
Intinya sih...
  • Indonesia Eximbank meraih laba bersih Rp101 miliar di semester I 2025, naik 13% dari tahun sebelumnya.
  • Pembiayaan yang dikelola mencapai Rp30,1 triliun, dengan volume penjaminan dan asuransi ekspor stabil.
  • Rasio kredit bermasalah membaik menjadi 4,1%, sementara program Penugasan Khusus Ekspor meningkat 72% dari tahun sebelumnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) terus melakukan penyehatan dan perbaikan kualitas atas bisnis. Hal ini tercermin dari laba bersih yang didapat Indonesia Eximbank sebesar Rp101 miliar sepanjang semester I 2025, naik 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari sisi kualitas aset produktif, pembiayaan yang dikelola oleh business unit tercatat stabil sebesar Rp30,1 triliun pada Juni 2025. Sementara volume penjaminan tercatat sebesar Rp7,3 triliun dengan volume asuransi ekspor terjaga di level Rp4,6 triliun. Volume transaksi trade finance juga mengalami pemulihan positif menjadi Rp10,7 triliun.

Bersamaan dengan itu, rasio kredit bermasalah (NPF Net) tercatat membaik dari 4,5 persen menjadi 4,1 persen. Hasil ini juga didukung oleh rasio kecukupan modal (CAR) yang terjaga tinggi di level 37,3 persen.

Pelaksana Tugas Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Sukatmo Padmosukarso mengatakan kinerja positif tersebit berasal dari efektivitas strategi perbaikan kualitas aset melalui pengelolaan portofolio loan at risk dan optimalisasi pemulihan.

Lembaga dibawah kementerian keuangan ini juga fokus dalam menjalankan mandat mendukung ekspor nasional melalui strategi yang lebih selektif dan prudent, terutama pada sektor-sektor strategis dan pelaku usaha berorientasi ekspor.

"Indonesia Eximbank terus melanjutkan transformasi kelembagaan dengan penekanan pada penguatan tata kelola, manajemen risiko, serta peningkatan efektivitas pelaksanaan mandat," ujar dia dalam keterangan resmi Senin (1/9).

Menurutnya, Indonesia Eximbank tengah melaksanakan tugas khusus dari pemerintah berupa program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA). Ini merupakan program untuk mendukung transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, namun dianggap penting untuk menunjang kebijakan ekspor nasional dan devisa Indonesia.

Pada Semester I 2025, program tersebut mencatatkan total penyaluran pembiayaan mencapai Rp5,5 triliun atau meningkat sekitar 72 persen (YoY) dari Rp3,190 triliun pada Juni 2024. Secara proporsi, fasilitas pembiayaan PKE juga meningkat dari 10 persen menjadi 15 persen terhadap total portofolio skema fasilitas pembiayaan LPEI.

Selain aspek keuangan, Indonesia Eximbank juga mencatat kinerja positif pada pelaksanaan mandat non-keuangan dalam bentuk layanan jasa konsultasi, seperti Program Desa Devisa dan Coaching Program for New Exporter (CPNE) sebagai bentuk nyata kontribusi Indonesia Eximbank terhadap pembangunan ekonomi lokal.

Hingga enam bulan pertama 2025, Indonesia Eximbank telah mendampingi 192 Desa Devisa baru dari berbagai komoditas, menjadikan jumlah Desa Devisa binaan Indonesia Eximbank mencapai 2.037 Desa Devisa sejak 2019. Program CPNE juga terus mengalami peningkatan dengan sebanyak 647 peserta mengikuti berbagai kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas ekspor dari Indonesia Eximbank.

Indonesia Eximbank juga mencetak 209 eksportir baru dengan nilai ekspor aktual mencapai Rp4,3 miliar dan membantu UKM Indonesia memperluas aktivitas ekspornya melalui 25 sesi business matching dengan nilai transaksi Rp1,86 miliar.

“Upaya ini tidak hanya memperluas basis eksportir dan pengembangan desa, tetapi juga mendorong diversifikasi produk ekspor agar lebih kompetitif di pasar global. Kami yakin pendampingan ini menjadi fondasi kuat dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing produk ekspor, dari tingkat desa hingga nasional,” ujar Sukatmo.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us