Jakarta, FORTUNE - Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang saat ini bertengger di level 6 persen dikhawatirkan bakal memberi dampak pembengkakan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) perbankan. Apalagi, kondisi kenaikan bunga bakal diikuti oleh bunga kredit bank dan diprediksi tren bunga tinggi akan berlangsung.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menjelaskan, ketidakpastian global yang menyebabkan turunnya permintaan dan dikhawatirkan turut dapat memengaruhi kinerja debitur.
"Jika suku bunga terus meningkat maka dapat memengaruhi kemampuan bayar debitur. Sedangkan di sisi lain, pelemahan nilai tukar juga mengakibatkan potensi terjadinya capital outflow yang berpotensi memperketat kondisi likuiditas di domestik," kata Dian melalui keterangan tertulis yang dikutip Fortune Indonesia di Jakarta, Senin (6/11).