Puluhan perahu nelayan bersandar di sungai kawasan Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (6/9). (ANTARAFOTO/Umarul Faruq)
Dari sisi penyaluran kredit, selama kuartal Ill- 2023 Bank Jatim berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12,61 persen (yoy) dengan nilai Rp51,77 triliun. Pertumbuhan tersebut di atas rata rata pertumbuhan sektor industri perbankan per September yaitu di angka 8,96 persen (yoy).
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman menjelaskan, pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada sektor produktif (komersial & SME) sebesar 25,44 persen (yoy) dan sektor konsumer sebesar 4,74 persen (yoy).
"Kami rasa akses pembiayaan terhadap pelaku usaha harus dibuka selebar-lebarnya agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat," papar Busrul.
Pertumbuhan kredit yang telah dicapai Bank Jatim itu membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) perseroan semakin membaik. Rasio LDR pada kuartal III tahun 2022 hanya sebesar 55,40 persen persen kemudian naik menjadi 61,49 persen pada kuartal III-2023.
Penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal itu terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim yang melandai di angka 3,72 persen pada kuartal Ill-2022 menjadi 2,74 persen pada kuartal III- 2023.
"Itu artinya kualitas kredit Bank Jatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi," pungas Busrul.