FINANCE

Riset: Ekonomi RI pada 2036 Peringkat 8 Dunia, Salip Brasil & Rusia

Nilai ekonomi dunia pada 2022 ditaksir Rp1.425 kuadriliun.

Riset: Ekonomi RI pada 2036 Peringkat 8 Dunia, Salip Brasil & RusiaPembangunan gedung bertingkat berlangsung di Jakarta, Selasa (9/11/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

by Luky Maulana Firmansyah

27 December 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNECentre for Economic and Business Research (CEBR) memperkirakan perekonomian Indonesia akan masuk dalam peringkat 10 besar dunia. Lembaga konsultan ekonomi asal Inggris tersebut menyebutkan Indonesia memiliki sejumlah keuntungan ekonomi demi mengungguli sejumlah negara maju utama.  

Dalam riset bertajuk World Economic League Table 2022, ekonomi Indonesia saat ini berada di peringkat 16 dari 191 negara di dunia. CEBR pun memperkirakan perekonomian Indonesia pada 2026 akan naik kelas dengan masuk 15 besar dunia.

Lalu, pada 2036, ekonomi Indonesia akan duduk di lis 8 besar di dunia. Jika ramalan tersebut benar, maka Indonesia akan mengungguli sejumlah negara seperti Brasil, Rusia, Kanada, dan Korea Selatan.

“Perekonomian Indonesia telah menikmati tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang kuat sejak mengatasi krisis keuangan pada 1990-an,” demikian hasil analisis riset tersebut mengenai Indonesia, seperti dikutip pada Senin (27/12).

Dalam riset sama, Tiongkok diperkirakan akan menjadi jawara perekonomian dunia pada 2036, diikuti Amerika Serikat, India, Jerman, dan Jepang.

Menurut lembaga sama, nilai perekonomian dunia pada 2022 diperkirakan akan mencapai US$100 triliun atau sekitar Rp1.425 kuadriliun (asumsi kurs Rp14.250), pertama kali dalam sejarah. Namun, CEBR menulis bahwa perekonomian diperkirakan masih tertantang sejumlah perkara, yakni dampak pandemi COVID-19, gangguan pasokan, dan inflasi.

Lalu, apa saja sejumlah keunggulan ekonomi RI yang akan membuatnya naik kelas? Berikut disarikan dari analisis CEBR.

1. Kinerja pertumbuhan ekonomi

Pada 2021, nilai PDB per kapita Indonesia—yang disesuaikan dengan keseimbangan kemampuan berbelanja (purchasing power parity/PPP)—diperkirakan US$12.967 atau Rp184,78 juta. Indonesia pun tergolong sebagai negara berpenghasilan menengah ke bawah.

Tahun ini, perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 3,2 persen setelah terkoreksi 2,1 persen pada 2020. Menurut CEBR, tingkat output perekonomian Indonesia pada 2021 juga berada 1,1 persen melebihi era sebelum pandemi COVID-19 atau 2019.

“Pertumbuhan kuat PDB pada 2021 berkat pasar tenaga kerja yang tangguh. Pada tahun ini, tingkat pengangguran turun 0,5 poin persentase menjadi 6,6 persen. Sementara utang pemerintah tetap pada tingkat yang moderat, yaitu mencapai 41,4 persen dari PDB,” katanya.

2. Pagebluk relatif terkendali

Menurut CEBR, dibandingkan dengan negara dunia lain yang babak belur akibat COVID-19, Indonesia lumayan berhasil meredam dampak pandemi terhadap penduduknya. Per Minggu (19/12) angka kematian diperkirakan mencapai 52,1 per 100.000 penduduk.

Sementara itu, program vaksinasi COVID-19 juga telah mencapai standar global. 53,7 persen dari jumlah penduduk telah diberikan setidaknya satu dosis, sedangkan 37,8 persen telah divaksinasi penuh (dua dosis).