Mengenal 1MDB, Salah Satu Mega Korupsi di Malaysia

1Malaysia Development Berhad (1MDB) menjadi sorotan publik akhir-akhir ini, terutama pada kasus korupsi yang terjadi. 1MDB dianggap serupa dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Adapun lembaga tersebut telah resmi didirikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2). Danantara menjadi lembaga pengelola aset dan investasi modal milik negara.
Namun, lembaga tersebut menimbulkan kekhawatiran nasibnya akan sama dengan 1MDB atas potensi penyalahgunaan termasuk skandal mega korupsi di Malaysia.
Lantas, apa itu 1MDB dan bagaimana kronologi kasusnya? Berikut informasi lengkapnya yang menarik untuk diketahui.
Apa itu 1MDB?
Dilansir The Guardian, 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB adalah dana investasi milik negara Malaysia. Didirikan pada tahun 2009, lembaga tersebut bertujuan untuk mendorong pembangunan lewat investasi dan kemitraan asing.
Pendirian 1MDB juga melibatkan Najib Razak sebagai Perdana Menteri yang menjabat dari 2009-2018. Lembaga yang diharapkan bisa menopang perekonomian tersebut ternyata terlibat pada skandal korupsi.
Bahkan, kasus korupsi 1MDB menjadi salah satu mega korupsi terbesar di dunia yang melibatkan politisi dan pejabat negara. Departemen Kehakiman AS memperkirakan kerugiannya lebih dari 4,5 miliar dolar AS dari kasus 1MDB.
Skandal korupsi tersebut juga mengakibatkan Najib dan Rosmah Mansor, istrinya terlibat serta sejumlah rekan dekatnya.
Skandal korupsi 1MDB
Skandal mega korupsi 1MDB tercatat sebagai kasus yang paling menghebohkan dalam sejarah dan menjadi sorotan dunia. Diketahui 1MDB aktif mengumpulkan dana melalui penerbitan obligasi untuk proyek investasi dan kerja sama bisnis.
Sejak dugaan penggelapan uang 1MDB terungkap, kasus korupsi ini perlu membutuhkan banyak waktu dalam penyidikannya.
Diketahui penggelapan dana yang terungkap digunakan untuk membeli berbagai aset mewah, termasuk properti, perhiasan, kapal pesiar, hingga membiayai produksi film.
Dalam proses penyelidikan, Najib membantah tuduhan tersebut. Namun, Najib akhirnya dinyatakan bersalah oleh pihak berwajib.
Kronologi mega korupsi 1MDB
Untuk mengenal 1MDB lewat kasusnya, berikut kronologi kasus 1MDB mengutip dari Al-Jazeera yang merangkum perjalanan kasus dari 2009 sampai 2020.
Juli 2009
Najib Razak, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan resmi meluncurkan 1MDB sebagai perusahaan pengembangan strategis. Tujuannya untuk mendorong sejumlah ide dan sumber pertumbuhan baru.
Lembaga tersebut sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Malaysia dan Najib ditunjuk sebagai Ketua Dewan Penasihat.
September 2009
1MDB menandatangani kesepakatan dengan PetroSaudi International untuk mendirikan perusahaan patungan dan menginvestasikan 1 miliar dolar AS untuk 40 persen saham.
PetroSaudi mengambil 60 persen saham dari bisnis tersebut yang didukung aset migas senilai 1,5 miliar dolar AS.
Maret 2012
Bursa Efek Tun Razak diresmikan oleh Razak sebagai distrik keuangan baru untuk Kuala Lumpur. Tercatat tahap pertama pembangunan akan mendatangkan investasi asing langsung senilai 856,8 juta dolar AS.
Mei-Oktober 2012
1MDB dibantu oleh Goldman Sachs, bank investasi AS untuk menjual obligasi senilai 3,5 miliar. Tujuannya untuk mengumpulkan dana dalam pembelian aset listrik.
Maret 2013
Goldman Sach membantu 1MDB mengumpulkan 3 miliar dolar AS melalui penjualan obligasi tambahan. Saat itu, uangnya dipakai untuk mendanai inisiatif ekonomi strategi baru antara Malaysia dan Abu Dhabi.
Desember 2013
Film Wolf of Wall Street yang dibintangi Leonardo DiCaprio rilis. Film dengan biaya produksi mencapai 100 juta dolar AS diproduksi oleh Red Granite Pictures.
Rumah produksi tersebut didirikan oleh Riza Aziz, anak tiri Najib. Pada bagian kredit film, Jho Low disebut sebagai pihak yang berkontribusi.
Januari 2015
1MDB gagal dalam membayar pinjaman senilai 550 juta dolar AS.
Maret 2015
Pemerintah Malaysia membentuk satuan tugas khusus untuk menyelidiki 1MDB.
Juli 2025
The Wall Street Journal dan Sarawak Report melaporkan hampir 700 juta dolar AS yang diduga berasal dari 1MDB disetorkan ke rekening pribadi Najib.
Di waktu yang sama, Najib memecat jaksa agung yang memimpin investasi dan merombak kabinetnya, termasuk mengganti Wakil Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Januari 2016
Jaksa Agung baru membebaskan Najib dari segala tuduhan dan dinyatakan tidak bersalah.
Juli 2016
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengajukan gugatan perdata untuk menyita aset yang diduga dibeli dari dana curian 1MDB. Gugatan tersebut menyebutkan bahwa 681 juta dolar AS telah masuk ke rekening pribadi “Malaysia Official 1” yang dikonfirmasi sebagai najib.
Juni 2017
Pihak terkait menyebutkan lebih dari 4,5 miliar dolar AS telah diambil dari 1MDB oleh pejabat senior dan rekan-rekannya.
Agustus 2017
Penyelidikan pada dana berlangsung oleh Departemen Kehakiman. Jaksa Agung menyebut skandal ini sebagai kleptokrasi terburuk.
Mei 2018
Najib kalah dalam pemilu Malaysia karena kemarahan publik atas kasus 1MBD dan meningkatnya biaya hidup. Dua hari kemudian, Najib dan Rosmah Mansor, istrinya dilarang meninggalkan negara.
Juni 2018
Polisi menggerebek properti Najib di Kuala Lumpur dengan menyita perhiasan, barang mewah, dan uang tunai senilai 275 juta dolar AS.
Juli 2018
Dakwaan pertama diajukan pada Najib atas kasus 1MDB
Oktober 2018
Rosmah didakwa melakukan pencucian uang dan penggelapan pajak oleh pengadilan.
Desember 2018
Malaysia mengajukan tuntutan pidana pada Goldman Sachs terkait penjualan obligasi 1MDB.
April 2019
Pada tanggal 3 April, Najib muncul di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur atas tujuh dakwaan terkait SRC International, salah satu unit 1MDB. Hal ini merupakan tahap awal serangkaian persidangan yang dihadapinya.
Agustus 2019
Najib mengikuti sidang terbesar atas kasus 1MBD. Jaksa utama menyatakan Najib terlibat dalam “sandiwara besar” dalam empat tahap dalam memperkaya dirinya sendiri.
Maret 2020
Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri akibat krisis politik yang mengguncang Malaysia. Setelah seminggu, Raja Al-Sultan Abdullah menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri baru.
Tujuannya untuk mengembalikan UMNO ke pemerintah dengan Najib yang masih memiliki pengaruh kuat.
Mei 2020
Jaksa menyetujui penyelesaian senilai 107,3 juta dengan RiZa Aziz dan mencabut tuntutan pencucian uang terhadapnya.
Juli 2020
Malaysia mencapai kesepakatan dengan Goldman Sachs senilai 3,9 miliar dan setuju untuk menghentikan penyelidikan pidana pada peran bank tersebut pada kasus 1MDB.
Berkaca pada kasus mega korupsi yang melibatkan badan investasi dana milik negara, kekhawatiran masyarakat bukan tanpa alasan. Kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan kekuasaan menjadi bayang-bayang Danantara di tengah masyarakat.
Dengan mengenal 1MDB lewat profil dari kasusnya, hal ini bisa dijadikan pembelajaran yang diharapkan kasus serupa tidak terjadi.