Meski Ada Potensi Kenaikan NPL Usai Lebaran, Ini Kata Perbankan

- Libur Lebaran berisiko memperburuk kualitas kredit karena naiknya pengeluaran masyarakat.
- NPL kredit rumah tangga perbankan terus meningkat, BCA dan CIMB melakukan mitigasi dan monitoring risiko.
- Rasio NPL BCA sebesar 1,8%, rasio NPL CIMB turun dari 2,0% menjadi 1,8% pada tahun 2024.
Jakarta, FORTUNE - Libur panjang Lebaran berisiko memperburuk kualitas kredit. Hal ini terjadi karena selama liburan, pengeluaran masyarakat meningkat.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tanda-tanda penurunan kualitas kredit sudah terlihat sejak awal tahun, tercermin dari peningkatan rasio kredit bermasalah (NPL).
Tercatat NPL kredit rumah tangga perbankan terus meningkat. Pada Desember 2023 misalnya, rasio NPL tercatat 2,08 persen, kemudian pada Januari meningkat mennjadi 2,18 persen pada Januari 2025.
Menghadapi potensi kenaikkan tersebut, PT Bank Central Asia (BCA) telah melakukan sejumlah mitigasi.
EVP Corporate and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn mengatakan pihaknya selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dengan mempertimbangkan prospek usaha, kebutuhan, dan skala usaha nasabah. Tak terkecuali pada momentum lebaran, di mana pola konsumsi kredit biasanya naik.
Oleh sebab itu, BCA melakukan monitoring risiko konsentrasi kredit termasuk penggunaan limit kredit dan kualitas portofolionya secara berkala.
"Kami menerapkan Early Warning System dalam rangka mendeteksi potensi debitur bermasalah, untuk dilakukan langkah-langkah mitigasi selanjutnya guna meminimalkan risiko kredit bermasalah," jelas dia kepada Fortune Indonesia, Senin (7/4).
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2024, rasio LAR BCA terus membaik ke 5,3 persen, dibandingkan 6,9 persen pada tahun sebelumnya. Pencadangan LAR BCA juga tercatat solid sebesar 76,9 persen. Hasil ini menadi salah satu yang tertinggi di industri perbankan.
Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) BCA berada pada level yang sehat sebesar 1,8 persen pada 2024. Kemudian pencadangan NPL tercatat sebesar 208,5 persen, berada pada level yang memadai dalam menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi dan bisnis debitur. Sehingga, meskipun terjadi kenaikkan, masih dalam batas wajar dan terkendali.
NPL CIMB Niaga
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan mengatakan, kenaikan kredit bermasalah industri perbankan bisa saja naik usai lebaran ini. Namun dia optimistis CIMB tidak terjadi kenaikan.
Lani mengatakan, kualitas aset perusahaan membaik pada 2024 padahal setahun terakhir itu pasar cenderung negatif dan bergejolak. Namun CIMB bisa mengelola kualitas aset dengan baik.
"Secara keseluruhan kami tidak melihat kenaikan NPL syukurnya namun potensi naik ada apabila balance loan tidak tumbuh. Secara portfolio existing nasabah terlihat stabil," jelas dia kepada Fortune Indonesia, Senin (7/4).
Sebagai informasi, CIMB Niaga mencatatkan rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 1,8 persen pada spanajanng 2024, rasio itu membaik dari 2,0 persen pada tahun sebelumnya. Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level 23,3 persen dan rasio loan to deposit ratio (LDR) sebesar 86,3 persen.