Pangsa Pasa Keuangan Syariah Tembus 11,47%, OJK Upayakan Dorong Ini

- Pangsa pasar keuangan syariah mencapai 11,47% terhadap total industri keuangan nasional hingga Juni 2025.
- Aset sektor perbankan syariah nasional meningkat 7,83% yoy menjadi Rp967,33 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan aset perbankan nasional dan konvensional.
- OJK memperkuat peran perbankan syariah melalui Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia 2023–2027 (RP3SI) serta mendorong produk inovatif seperti Cash Waqf Linked Deposit (CWLD).
Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pangsa pasar industri keuangan syariah mencapai 11,47 persen terhadap total industri keuangan nasional hingga Juni 2025. Pertumbuhan ini ditopang kinerja positif di seluruh sektor keuangan syariah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, dari sisi aset, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sektor perbankan syariah nasional meningkat 7,83 persen yoy menjadi Rp967,33 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan aset perbankan nasional dan konvensional yang tumbuh masing-masing sebesar 6,40 persen dan 6,29 persen.
Capaian tersebut kemudian mendorong kenaikan pangsa pasar perbankan syariah terhadap perbankan nasional yang telah mencapai 7,41 persen.
Di sisi lain, aset pasar modal syariah tumbuh 8,23 persen yoy menjadi Rp1.828,25 triliun serta aset IKNB syariah naik 10,20 persen yoy menjadi Rp177,32 triliun pada periode yang sama.
Secara total aset keuangan syariah nasional mencapai Rp2.972,94 triliun atau tumbuh 8,21 persen yoy, dengan pangsa pasar sebesar 11,47 persen terhadap industri keuangan nasional. “Pertumbuhan ini terjadi di tengah ketidakpastian global, sekaligus membuka peluang besar bagi perbankan syariah untuk mendukung perekonomian domestik,” kata Dian.
Untuk terus mendorong tren positif ini, Dian mengatakan, perlu penguatan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia 2023–2027 (RP3SI), dengan visi menghadirkan industri yang sehat, efisien, berdaya saing, dan berkontribusi signifikan bagi ekonomi nasional maupun daerah.
Salah satu penerapan peta jalan tersebut yakni langkah OJK yang rutin menggelar pertemuan tahunan perbankan syariah serta mendorong produk inovatif, salah satunya Cash Waqf Linked Deposit (CWLD). Produk ini telah diterapka di Tasikmalaya dan Siak untuk mendukung pengembangan Kota Wakaf melalui pengelolaan dana wakaf produktif yang juga memberi akses pembiayaan UMKM.
Sedangkan untuk mendukung pengembangan produk tersebut, OJK secara konsisten melakukan workshop produk unik perbankan syariah kepada para Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) di berbagai daerah.
"Dengan workshop tersebut, diharapkan dapat menyediakan solusi pembiayaan untuk segmen rumah indent, renovasi rumah, dan pemesanan barang/jasa dengan jangka waktu pendek melalui pembiayaan istishna’ di industri BPRS," ujar dia.