FINANCE

BNI Borong 40 ribu Unit Karbon di Bursa

BNI beli unit karbon IDTBS.

BNI Borong 40 ribu Unit Karbon di BursaMenara BNI Pejompongan/ Dokumen BNI
02 October 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) (BNI) melalui perusahaan anak PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) telah melakukan pembelian sebesar 40.000 unit karbon pada tahap awal sebagai bentuk dukungan dalam upaya pemerintah menurunkan emisi dalam negeri. 

Seperti diketahui, pasca peresmian Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) pada 26 September 2023 lalu. Harga pembukaan bursa karbon di pasar reguler saat itu sebesar Rp69.600, sedangkan harga penutupan pasar reguler senilai Rp77.000.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berharap keterlibatan BNI ini dapat mendorong bursa karbon Indonesia semakin berkembang. Perseroan mendukung target pemerintah Net Zero Emission pada tahun 2030 sehingga dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim. 

"Tentunya hal ini merupakan langkah lanjutan kami dalam implementasi keuangan berkelanjutan. Sebagai pionir green banking di Indonesia kami akan selalu proaktif bersama Kementerian BUMN untuk terus menyosialisasikan berbagai praktik green economy di Tanah Air," kata Royke melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (2/10). 

BNI beli unit karbon IDTBS

Ilustrasi perdagangan karbon. (Fortune Indonesia: Bedoel Achmad)

Dalam pembeliannya, BNI telah membeli unit karbon Indonesia Technology Based Solution (IDTBS), yang termasuk dalam sektor Energi, Limbah, dan Proses Industri dan Penggunaan Produk, yang dijual oleh Pertamina. 

Royke juga menyampaikan bahwa BNI telah melakukan perhitungan jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh kegiatan operasional perusahaan. Perseroan pun terus mendorong pelaku bisnis mengimplementasikan praktik green economy melalui penyaluran pembiayaan hijau. 

Ia memaparkan, portofolio pembiayaan hijau BNI telah mencapai Rp57 triliun pada semester pertama 2023. "Ditargetkan mampu mencapai Rp62,9 triliun hingga akhir tahun ini, dan tentunya terus kami tingkatkan ke depannya," pungkas Royke.

Related Topics