FINANCE

Laba BTPN Mampu naik 18%, Bagaimana Kinerja Jenius? 

Jenius kelola DPK senilai Rp19,4 triliun.

Laba BTPN Mampu naik 18%, Bagaimana Kinerja Jenius? Logo Bank BTPN. (Shutterstock/Joko P)

by Suheriadi

03 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatatkan laba bersih (konsolidasi) setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk  mencapai Rp2,41 triliun sepanjang Januari-September 2022. Nilai tersebut naik 18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu di Rp2,04 triliun. 

“Pertumbuhan laba bersih Bank BTPN yang impresif tidak lepas dari optimisme masyarakat dan pelaku usaha terhadap pertumbuhan ekonomi, dan kepercayaan para nasabah kami di tengah tingginya inflasi dan tren kenaikan suku bunga bank,” kata Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (3/11). 

Dirinya menyatakan, pertumbuhan laba bersih Bank BTPN terutama dikontribusi oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit.  

Pendapatan operasional BTPN tercatat naik 4 persen secara year-on-year (yoy), didukung oleh naiknya pendapatan bunga bersih yang naik 4 persen (yoy) menjadi Rp8,66 triliun per akhir September 2022 dan pendapatan operasional lainnya sebesar 5 persen (yoy). 

Di tengah pencapaian positif BTPN, bagaimana perkembangan bisnis layanan digital milik BTPN seperti Jenius?  

Jenius kelola DPK senilai Rp19,4 triliun

ilustrasi Bank Jeniusilustrasi Bank Jenius (dok.BTPN.com)

Jenius mencatatkan pertumbuhan jumlah registered user hampir 20 persen (yoy) menjadi 4,21 juta pengguna hingga akhir September 2022, dari 3,51 juta pada periode yang sama tahun lalu. 

Tak hanya itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 33 persen (yoy) menjadi Rp19,4 triliun. Sedangkan untuk total kredit yang disalurkan melalui Jenius (Flexi Cash) juga mampu mencapai Rp786,86 miliar, atau naik 185 persen (yoy) dari Rp275,89 miliar pada periode yang sama tahun 2021 lalu. 

Sementara itu, DPK BTPN  juga meningkat meski tipis sebesar 1 persen (yoy) menjadi Rp103,88 triliun pada akhir September 2022.  

Henoch menilai, terdapat pergerakan DPK dari deposito berjangka ke Current Account Saving Account (CASA). Untuk CASA Bank BTPN juga meningkat 21 persen (yoy) sebesar Rp7,30 triliun menjadi Rp42,87 triliun per akhir September 2022. Sementara itu, deposito berjangka juga tercatat turun 10 persen yoy atau sebesar Rp6,64 triliun menjadi Rp61,01 triliun.  

Kredit BTPN mampu tumbuh 13%, ini penopangnya

Sementara itu, pada sisi kredit yang disalurkan BTPN masih mampu meningkat 13 persen (yoy) menjadi Rp155,43 triliun per akhir September 2022 seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang optimistis. 

Pertumbuhan kredit BTPN ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit di industri perbankan yakni 11 persen (yoy) pada akhir September 2022. 

BTPN juga berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, tercermin dari rasio gross non-performing loan (NPL) yang berada di level 1,41 persen, turun dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 1,56 persen dan lebih rendah dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,88 persen pada akhir Agustus 2022. 

Pertumbuhan kredit dan pencapaian tersebut juga mendorong aset Bank BTPN naik 9 persen (yoy) menjadi Rp199,90 triliun pada akhir kuartal III-2022.