FINANCE

Potensi Transaksi Online Indonesia Bisa Tembus Rp2.094 triliun di 2025

Nilai transaksi online Indonesia tertinggi di Asia Tenggara.

Potensi Transaksi Online Indonesia Bisa Tembus Rp2.094 triliun di 2025Ilustrasi pembayaran digital. (ShutterStock/PopTika)
01 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai potensi ekonomi dan keuangan digital Indonesia masih sangat tinggi dalam beberapa tahun mendatang. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana bahkan menyatakan, ekonomi dan keuangan digital Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Bahkan Heru menyebut nilai transaksi online atau gross merchandise value (GMV) di Indonesia bisa tembus US$146 miliar atau setara Rp2.094 triliun di 2025. 

"Akumulasi nilai transaksi daring atau gross merchandise value online selama 2021 mencapai US$70 miliar (setara Rp1.003 triliun), tertinggi di Asia Tenggara," kata Heru dalam Launching Roadmap Pengembangan Industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 2021-2025 secara virtual di Jakarta, Selasa (30/11).

Nilai transaksi online Indonesia tertinggi di Asia Tenggara

Tercatat, nilai GMV atau transaksi online Indonesia yang mencapai US$70 miliar terlihat lebih tinggi dari beberapa negara di Asia Tenggara. 

Sebut saja nilai transaksi online Malaysia yang hanya sebesar US$21 miliar di 2021, Filipina US$40 miliar. Sedangkan Singapura US$27 miliar, Thailand senilai US$56 miliar sedangkan nilai transaksi online Vietnam 57 miliar dolar AS. 

E-commerce sokong keuangan digital RI

Heru juga menambahkan, transaksi e-commerce menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. 

Nilai transaksi e-commerce di Indonesia hingga Agustus 2021 tercatat senilai US$53 miliar atau setara dengan Rp760 triliun. Nilai tersebut juga tumbuh sebesar 52 persen jika dibandingkan dengan 2020 yang hanya senilai US$35 miliar Rp501 triliun.

Dirinya juga menyebut, makin banyaknya merchant atau penjual yang menerapkan digital akan meningkatan inklusi keuangan nasional.

Related Topics