FINANCE

RUPST PGEO Bagi Dividen US$100 juta & Ganti Dirut

Julfi Hadi ditunjuk jadi Direktur Utama baru PGE.

RUPST PGEO Bagi Dividen US$100 juta & Ganti DirutPertamina Geothermal area Kamojang 01. Sumber: PGE
07 June 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menyetujui pembayaran dividen sebesar US$100 juta atau setara Rp1,48 triliun. Nilai tersebut setara 78 persen dari laba bersih 2022. 

Usai digelarnya RUPST tersebut, pergerakan saham PGEO menyentuh rekor tertingginya sejak IPO pada Selasa (6/5) lalu. Tercatat, saham PGE ditutup di harga Rp925 per saham. Ini jadi rekor tertinggi atau all time high sejak listing perdana pada 24 Februari 2023. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menilai, sentimen jangka pendek terhadap pergerakan saham PGEO lebih dipicu pembagian dividen tersebut, kendati aksi profit taking akan terjadi, namun saham PGEO dianggap menarik untuk jangka panjang. 

"Kinerja PGEO sejauh ini memang profitable dan jika melihat kenaikan harga saham biasanya investor mengakumulasi saham sebelum RUPST dengan melihat adanya pembagian dividen," ujar Nafan melalui keterangan resmibdi Jakarta, Rabu (7/6). 

Julfi Hadi ditunjuk jadi Direktur Utama baru PGE

Fasilitas milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok. PGE)

Pemegang saham juga menyetujui pergantian Direktur Utama dan Direktur Operasi juga dianggap mampu mendukung ekspansi ke depan. 

Julfi Hadi yang didapuk sebagai Direktur Utama baru PGE menggantikan Ahmad Yuniarto. Seperti diketahui, Julfi sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur PT Medco Cahaya Geothermal, anak usaha PT Medco Power Indonesia. 

Selain itu, RUPST yang digelar Senin (5/6) kemarin juga menunjuk Direktur Operasi baru, yaitu Ahmad Yani. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sosok Direktur Utama dan Direktur Operasi PGE tersebut memiliki komitmen dan political will yang kuat untuk terus meningkatkan strategi bisnis pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) ke depan. 

Selain itu, strategi jangka panjang dan penganggaran belanja modal juga dianggap esensial yang diperhatikan oleh investor. Terlebih, menurut Nafan, PGE memiliki potensi besar mengingat Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekayaan geothermal terbesar di Asia Tenggara.

Related Topics