FINANCE

35% Anak Muda Memiliki Pengeluaran Gaya Hidup Impulsif

Skor kesehatan finansial anak muda di RI naik jadi 41,16.

35% Anak Muda Memiliki Pengeluaran Gaya Hidup ImpulsifPeluncuran OCBC NISP Financial Fitness Index (FFI) 2023 dalam Nyala Festival/Dok OCBC NISP
23 August 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - OCBC NISP Financial Fitness Index (FFI) 2023 mengungkapkan fakta bahwa sebanyak 35 persen anak muda melakukan pengeluaran lifestyle secara impulsif selama enam bulan terakhir, termasuk konser, travelling, atau belanja berlebihan.  

Uniknya lagi, 60 persen dari mereka yang impulsif datang dari demografi dengan penghasilan 5 sampai 8 juta perbulan. Hal ini juga yang mengakibatkan skor finansial mereka yang memiliki pendapatan 5-8 juta mengalami penurunan. 

Meskipun begitu, persentase generasi muda yang menghabiskan uang demi gaya hidup sudah menurun sebesar 3 persen menjadi 73 persen, dari angka tahun lalu yang menunjukkan angka 76 persen. 
 

Skor kesehatan financial anak muda di RI naik jadi 41,16 

Ilustrasi sekelompok anak muda sedang nonton bareng lewat smartphone (Shutterstock/imtmphoto)
Ilustrasi sekelompok anak muda sedang nonton bareng lewat smartphone (Shutterstock/imtmphoto)

Meski demikian, secara keseluruhan riset ini menunjukkan bahwa skor kesehatan finansial generasi muda di Indonesia terus meningkat selama tiga tahun terakhir, meskipun kita baru keluar dari situasi pandemi. Skor tahun ini menunjukkan angka 41,16, mengalami kenaikan sebesar 1,10 poin dibandingkan tahun lalu. 

EVP Marketing & Lifestyle BusinessDivision Head Bank OCBC NISP, Amir Widjaya mengatakan bahwa riset ini ingin menyampaikan bahwa sehat finansial itu bisa dicapai oleh semua kalangan, terlepas dari latar belakang dan status subekonomi mereka. 

"Semua orang tentu memiliki kebutuhan hiburan atau lifestyle, dan memenuhi kebutuhan tersebut bukanlah hal yang negatif. Namun, generasi muda harus pintar menyiasati agar keinginan tidak mengorbankan kebutuhan dasar lainnya," kata Amir melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (23/8).

Fakta unik lain yang diungkap riset ini adalah, ternyata jumlah generasi muda yang menganggap definisi “kaya” adalah mereka yang sering liburan, naik sebesar 350 persen dibandingkan tahun sebelumnya.  

Namun demikian,  mereka yang yang percaya bahwa definisi“kaya” berkaitan dengan hal-hal yang bersifatnon-investasi, seperti rumah mewah atau fashion bermerekataupun sering travelling atau konser, memiliki skor kesehatan finansialyangrendah. Di sisi lain, mereka yang mengaitkan “kaya” dengan memiliki produk investasi seperti emas, properti yang disewakan, produkbank lainnya, memiliki skor finansial yang lebih sehat.  

Menanggapi hal tersebut, Pendiri Narasi sekaligus Jurnalis, Najwa Shihab mengatakan, menjadi generasi muda yang berkualitas bisa diawali dengan memiliki mindset yang benar tentang kaya. 

"Jangan mudah tergiur dengan apa yang dilihat di media sosial, karena tidak semuanya seindah kelihatannya. Nah, di sinilah media dan public figure bisa ikut mengambil peran dalam membentuk mindset generasi muda tentang kesehatan finansial," kata Najwa. 

Menurutnya, yang dibagikan oleh public figure tidak harus selalu tentang kekayaan dan kemewahan, tetapi juga bagi ilmu bermanfaat tentang bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik. Di sisi lain, generasi muda juga harus mau belajar dan disiplin mengatur uang dan berinvestasi sejak dini, agar bisa menjadi trendsetter bukan hanya dalam hal lifestyle tapi juga finansial.

Related Topics