FINANCE

Wapres Tekankan OJK Perlu Bersiap Hadapi Gejolak Industri Syariah

Kontribusi keuangan syariah diharapkan semakin berkembang.

Wapres Tekankan OJK Perlu Bersiap Hadapi Gejolak Industri SyariahPertemuan Wapres Ma'ruf Amin dan Ketua DK OJK Mahendra Siregar
04 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin hari ini (4/8) menerima jajaran Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Istana Wapres, Jakarta. Pada pertemuan tersebut dilakukan pembahasan mengenai perkembangan sektor jasa keuangan, baik di tingkat nasional maupun global.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebutkan, Wapres memiliki perhatian kepada sektor dan usaha keuangan syariah, serta peranannya secara langsung yang dapat dirasakan masyarakat, hingga menyentuh kebutuhan level yang paling bawah.

“Bapak Wakil Presiden memberikan suatu bekal kepercayaan dan keyakinan bagi kami dalam membagun sinergi secara utuh di perekonomian kita menjadi lebih kuat lagi dalam menghadapi kondisi yang semakin bergejolak ke depannya di tingkat global,” ujar Mahendra saat ditemui oleh awak media usai mengikuti pertemuan tersebut.

OJK: Keuangan syariah makin kuat

Selain itu, Mahendra juga memberikan laporan kepada Ma’ruf Amin terkait kepastian dan kontribusi dari keuangan syariah, khususnya kepada masyarakat dan perekonomian nasional.

“Kami melaporkan bagaimana prioritas dari OJK untuk melihat pertumbuhan, perkembangan dari keuangan syariah yang semakin kuat, kompetitif, dan menjaga kesehatan kondisi keuangan dan tata kelola yang semakin baik lagi,” ucap Mahendra.

Di sisi lain, menurut Mahendra, OJK akan terus memberikan literasi melalui berbagai lembaga keuangan yang ada, baik di tingkat bank hingga lembaga keuangan mikro. “Kami melaporkan dan menjelaskan bagaimana prioritas ke depan untuk aspek literasi, inklusi dan juga pemahaman mengenai keuangan syariah kepada masyarakat secara umum yang menjadi program prioritas OJK,  maupun juga untuk melakukan kerja sama koordinasi dengan berbagai pihak,” kata Mahendra.

Kontribusi perbankan syariah sudah lebih dari 6%

Menutup keterangannya, Mahendra memaparkan data peningkatan kontribusi keuangan syariah dalam keseluruhan pemberian jasa keuangan. Salah satunya ialah sektor perbankan yang sudah berkontribusi di atas 6 persen.

Ke depannya, OJK akan terus mengupayakan pengembangan potensi tersebut baik pada sektor prioritas perbankan maupun juga non-perbankan. “Secara historis sudah lebih besar daripada sebelumnya, namun dibandingkan potensi yang ada, masih banyak yang harus dikembangkan lebih lanjut,” tutup Mahendra.

Related Topics