Visa Ungkap 5 Tren Pembayaran di Indonesia pada 2026


Jakarta, FORTUNE – Perusahaan pembayaran digital global, Visa meluncurkan outlook atau pandangan terkait lima tren utama masyarakat Indonesia dalam melakukan pembayaran dan bepergian di tahun 2026. 

Dengan semakin banyak warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke destinasi regional hingga tujuan wisata, pembayaran digital tetap memainkan peran penting dalam membantu konsumen bertransaksi dengan aman dan nyaman, baik di dalam maupun luar negeri.

“Orang Indonesia kini bepergian dengan lebih percaya diri, dan mereka mengharapkan tingkat kenyamanan dan keamanan (transaksi) yang sama di luar negeri seperti yang mereka rasakan di dalam negeri,” kata Country Manager, Visa Indonesia, Vira Widiyasari melalui keterangan resmi di Jakarta, (30/12).

Dengan demikian, berikut hasil temuan yang terangkum dalam Laporan Green Shoots Radar terbaru dari Visa:

Dompet digital kini menjadi metode pembayaran utama di Indonesia. Rata-rata, setiap orang menggunakan tiga aplikasi dompet berbeda. Ini menunjukkan pergeseran kuat ke pembayaran digital untuk transaksi sehari-hari, karena konsumen menginginkan pembayaran yang praktis dan tanpa kontak.

Belanja online juga sudah menjadi sebuah kebiasaan warga dan Indonesia memimpin Asia Tenggara dalam hal transaksi e-commerce berbasis mobile. Sebanyak 86 persen konsumen menggunakan aplikasi belanja, dan hampir setengahnya bertransaksi langsung melalui platform media sosial.

Gen Z juga telah menetapkan prioritas finansial baru, dengan lebih dari separuh responden berencana memulai bisnis atau usaha sampingan. Mereka juga mengadopsi pembayaran digital seperti dompet digital dan QR code, serta mengharapkan solusi pembayaran yang diterima secara global saat bepergian.

Keputusan finansial semakin dipengaruhi oleh komunitas online dan influencer. Media sosial kini menjadi sumber utama saran keuangan, melampaui konsultan tradisional, dan memengaruhi cara orang Indonesia memilih metode pembayaran dan pengalaman perjalanan.

Wisatawan Indonesia semakin menginginkan “satu kartu untuk seluruh dunia”, solusi pembayaran yang aman dan praktis di bandara, transportasi umum, restoran, belanja, dan tempat wisata. 

Berdasarkan data Visa, kartu kredit memang tetap menjadi pilihan utama karena penerimaan luas dan seringkali digunakan untuk melakukan transaksi besar seperti akomodasi dan tiket pesawat. Sementara uang tunai dan kartu debit masih disukai untuk transaksi kecil seperti transportasi lokal, belanja di supermarket, dan hiburan. 

Permintaan terhadap kartu multi-mata uang (multi-currency card) semakin meningkat, dengan sekitar 30 persen pelancong Indonesia menggunakannya pada perjalanan luar negeri terakhir mereka. Kartu ini menawarkan transaksi yang aman, keuntungan perjalanan, dan biaya pertukaran mata uang yang lebih rendah, menjadikannya pilihan favorit untuk kenyamanan dan pengalaman premium. Destinasi populer seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia menegaskan kebutuhan akan pilihan pembayaran yang diterima secara global untuk meningkatkan pengalaman perjalanan.