Transaksi Pembayaran Digital Melonjak 38%, Ditopang Penggunaan QRIS

- Volume transaksi pembayaran digital di Indonesia naik 38,08% (YoY) pada kuartal III 2025
- Transaksi QRIS melonjak 147%, aplikasi mobile dan internet tumbuh masing-masing sebesar 13,11% dan 17,80% (YoY)
- Nilai transaksi e-commerce mencapai Rp134,67 triliun dengan volume transaksi menyentuh 1,44 miliar atau tumbuh 7,72% pada kuartal III-2025
Jakarta, FORTUNE – Bank Indonesia (BI) mencatat volume transaksi pembayaran digital di Indonesia terus meningkat hingga mencapai 12,99 miliar transaksi atau tumbuh 38,08 persen (YoY) pada kuartal III 2025. Transaksi ini didukung oleh perluasan akseptasi dan kanal pembayaran digital terutama untuk transaksi QRIS.
“Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital terus meningkat, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dikutip di Jakarta, Kamis (23/10).
Transaksi QRIS melonjak 147%

Volume transaksi aplikasi mobile dan internet juga tumbuh masing-masing sebesar 13,11 persen (YoY) dan 17,80 persen (YoY), termasuk transaksi QRIS yang melonjak tajam 147,65 persen (YoY). Perry menambahkan, kinerja positif QRIS didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta mengungkapkan nilai transaksi e-commerce mencapai Rp 134,67 triliun dengan volume transaksi menyentuh 1,44 miliar atau tumbuh 7,72 persen pada kuartal III-2025. Transaksi belanja online ini didorong oleh minat masyarakat yang tinggi serta berbagai promosi yang dihadirkan oleh pelaku e-commerce.
"Kalau kita lihat dimulai dari Back to School di bulan Juli, lalu lanjut ke promosi kemerdekaan di 8.8 pada Agustus. Lalu diperkuat dengan Indonesia Shopping Festival dengan transaksi yang mencapai Rp 25,19 triliun, hingga promosi 9.9 September dengan diskon hingga 99 persen di platform e-commerce besar. Ini yang menyebabkan peningkatan dari e-commerce," jelas Filianingsih.
Ia menambahkan, tingginya transaksi ini juga ditopang oleh infrastruktur digital yang kuat. Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST juga mencapai 1.223 juta atau tumbuh 32,34 persen (YoY) dengan nilai transaksi menyentuh Rp3.024,08 triliun pada kuartal III-2025. Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui Sistem BI-RTGS tercatat sebanyak 2,76 juta transaksi, dengan nilai sebesar Rp56.422 triliun pada kuartal III 2025.