Menanggapi kondisi tersebut, LPEI meresmikan Desa Devisa Kluster Udang di Situbondo yang disaksikan Wakil Bupati Situbondo Hj. Khoirani S.Pd., M.H (15/7).
Kepala Divisi IEB Institute, Rini Satriani menjelaskan, khusus untuk produk udang dan olahannya, Indonesia mampu menempati peringkat keenam setelah India, Ekuador, Tiongkok, Kanada dan Vietnam.
"Nilai ekspor udang dan olahannya Indonesia pada 2021 mencapai US$2,92 miliar atau berkontribusi 6,03 persen terhadap total ekspor udang dan olahannya dunia pada 2021," kata Rini melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (18/7).
Sebagai lembaga khusus Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan, LPEI selalu mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor melalui berbagai program dan diantaranya adalah Program Desa Devisa.
Desa devisa kluster Udang ini merupakan binaan bersama antara LPEI dengan salah satu debitur yakni Panca Mitra Multiperdana (PMMP).
"Hasil panen udang dari Desa Devisa ini akan dijual kepada PMMP, jadi kualitasnya terjamin. Kami berharap kedepannya akan banyak lagi Desa Devisa dengan mengangkat skema bisnis seperti ini,” pungkas Riyani.