Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Barang Mewah Lesu, Pendapatan Hermès Malah Naik 15% di 2024

Hermès San Diego/Dok. Hermès

Jakarta, FORTUNE - Di tengah penurunan 2 persen dalam pasar barang mewah pada 2024, Hermès justru mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen pada nilai tukar konstan, mencapai hampir US$16 miliar. Setelah perlambatan pada kuartal kedua dan ketiga dengan pertumbuhan masing-masing 13% dan 11%, pendapatan Hermès melonjak 18 persen di kuartal keempat menjadi US$4,2 miliar. Sementara itu, pemimpin pasar LVMH turun 2 persen secara tahunan, dan Kering mengalami penurunan 12 persen di kuartal keempat.

“Pada 2024, dalam konteks ekonomi dan geopolitik yang lebih tidak pasti, kinerja hasil yang solid membuktikan kekuatan model Hermès dan ketangkasan tim rumah mode ini, yang saya ucapkan terima kasih,” ujar Ketua Eksekutif Axel Dumas, mengutip Retail Insight Network.

Sebagai bentuk apresiasi, Hermès akan memberikan bonus akhir tahun sekitar US$4.700 untuk seluruh 25.000 karyawannya, lebih tinggi dibandingkan bonus US$4.100 pada 2022 dan 2023. Dumas menegaskan bahwa Hermès akan terus berbagi keberhasilannya dengan mereka yang berkontribusi setiap hari.

Terlepas dari dampak negatif fluktuasi mata uang sebesar US$246 juta, laba bersih Hermès tumbuh 7 persen menjadi US$4,8 miliar. Saham Hermès di Paris melonjak lebih dari 4 persen pada penutupan Jumat dan naik hampir 25 persen sepanjang tahun ini.

Pertumbuhan Hermès terjadi di seluruh pasar. Asia tetap menjadi pasar terbesar dengan pendapatan US$8,5 miliar, meskipun pasar mewah di Cina turun 18-20 persen. Namun, penjualan Hermès di kawasan ini naik 10 persen, termasuk pertumbuhan 23 persen di Jepang.

Eropa, sebagai pasar terbesar kedua, tumbuh 17 persen menjadi US$3,8 miliar, dengan Prancis naik 14 persen dan negara-negara Eropa lainnya meningkat 19%. Sementara itu, Amerika mencatat kenaikan 16 persen menjadi US$3 miliar dan melesat 22 persen di kuartal keempat, didorong oleh pembukaan toko baru di Princeton, New Jersey, dan relokasi gerai di Atlanta.

Meski kontribusi Timur Tengah dan pasar lainnya masih di bawah 5 persen dari total pendapatan, penjualan di wilayah ini meningkat dua kali lipat tahun lalu. Hermès akan terus memperkuat kehadirannya, terutama di Dubai dan Abu Dhabi.

Optimisme 2025

Hampir semua kategori produk Hermès mengalami pertumbuhan. Produk kulit dan sadel, penyumbang hampir seperempat pendapatan, tumbuh 18 persen menjadi US$6,8 miliar. Pakaian siap pakai dan aksesori naik 15 persen menjadi US$4,6 miliar, sementara perhiasan dan produk rumah tangga meningkat 17 persen menjadi US$2 miliar.

Kategori sutra dan tekstil hanya tumbuh 4 persen menjadi US$1 miliar, tetapi membaik di kuartal keempat dengan kenaikan 7 persen. Parfum dan kecantikan tumbuh 9 persen menjadi US$560 juta dan melonjak 17 persen di kuartal terakhir. Sementara itu, jam tangan menjadi satu-satunya kategori yang turun 4 persen menjadi US$604 juta. Namun, dengan peluncuran kolaborasi ulang tahun ke-10 dengan Apple, segmen ini diperkirakan akan kembali naik di 2025.

Hermès menargetkan pertumbuhan ambisius pada 2025, meskipun mengakui adanya tantangan ekonomi dan geopolitik. “Grup ini memasuki 2025 dengan keyakinan, berkat model artisanal yang sangat terintegrasi, strategi ritel yang seimbang, serta kreativitas koleksi dan loyalitas pelanggan,” ujar Dumas.

Berbeda dengan merek mewah lain yang fokus mengejar keuntungan, Hermès tetap mengutamakan kreativitas dan keahlian seni sebagai identitasnya.

“Keaslian bukan sekadar apa yang Hermès lakukan, melainkan siapa mereka,” kata Milton Pedraza, CEO The Luxury Institute.

Dengan filosofi ini, Hermès terus melangkah maju, sesuai dengan tema tahunannya: Drawn to craft, yang akan membawa mereka “melangkah, berlari, dan berpacu” di jalur kreativitas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us