Lawan Dominasi Tesla, Mercedes Kenalkan CLA Baru
Jakarta, FORTUNE - Mercedes-Benz kembali menunjukkan dominasinya di industri otomotif dengan merilis sedan listrik kompak terbaru, CLA, yang mampu menempuh jarak hingga 792 kilometer. Mobil ini juga dapat mengisi ulang hampir setengah kapasitas baterainya hanya dalam 10 menit dan menawarkan berbagai fitur kenyamanan premium. CLA bahkan dilengkapi dengan ruang penyimpanan depan (frunk), yang menjadi nilai tambah bagi konsumen.
Mercedes-Benz mengambil langkah berani dengan menantang Tesla milik Elon Musk, bertujuan menetapkan kembali standar kemewahan dan inovasi di industri otomotif. Pada peluncuran yang berlangsung Kamis lalu, pabrikan asal Jerman ini mempertahankan nama CLA namun merancang ulang kendaraan ini secara total dibandingkan generasi sebelumnya.
Insinyur Mercedes mengembangkan CLA dari nol untuk menciptakan mobil paling cerdas dan efisien yang pernah diproduksi dari markas besar Stuttgart. Versi listrik sepenuhnya dari CLA mendapat peringkat di Eropa dengan daya tempuh hingga 792 kilometer, menjadikannya kendaraan listrik dengan jangkauan terpanjang di benua tersebut. Meski demikian, peringkat dari badan lingkungan AS (EPA) masih belum tersedia.
“CLA ini menandai awal dari rangkaian peluncuran mobil terbesar dalam sejarah Mercedes-Benz,” kata CEO Ola Källenius, melansir Fortune.com (20/3). Lebih lanjut, ia berencana menghadirkan “puluhan” model baru dan yang diperbarui hingga 2027.
Strategi melawan dominasi Tesla
Lima tahun terakhir menjadi tantangan bagi Mercedes, yang kehilangan posisinya sebagai pemimpin merek premium akibat dominasi Tesla. Namun, kontroversi seputar perilaku Elon Musk membuka peluang bagi Mercedes untuk menarik pelanggan yang ingin beralih dari Tesla.
Mercedes tampaknya belajar dari kegagalan model EQS, yang gagal menarik pelanggan konservatif yang masih menganggap S-Class bermesin konvensional sebagai lambang kemewahan. Kali ini, CLA hadir dengan desain lebih agresif dan menonjolkan kecerdasan perangkat lunak serta digitalisasi, yang lebih sesuai dengan target generasi muda.
Salah satu inovasi utama yang diterapkan adalah sistem operasi MB.OS, yang dikembangkan secara internal dan akan diterapkan di semua model Mercedes masa depan. Sistem ini mengadopsi pendekatan Tesla dalam meningkatkan performa kendaraan melalui pembaruan perangkat lunak berkala, sesuatu yang masih menjadi tantangan bagi banyak pabrikan lain.
CLA juga menggunakan platform Mercedes Modular Architecture (MMA) dengan sistem kelistrikan dua kali lebih canggih dibandingkan kendaraan listrik standar. Teknologi ini memungkinkan pengisian daya cepat, di mana pemilik dapat menambahkan jarak tempuh hingga 325 kilometer dalam waktu 10 menit menggunakan fasilitas pengisian daya cepat di jalan tol.
Mercedes menjamin baterai CLA akan tetap mempertahankan setidaknya 80 persen kapasitas aslinya setelah delapan tahun atau 160.000 kilometer. Fitur menarik lainnya termasuk ruang penyimpanan depan (frunk) untuk pertama kalinya dalam kendaraan listrik Mercedes, serta atap kaca panoramik sebagai standar. Mobil ini juga dilengkapi sistem infotainment canggih dengan chip komputer yang mampu melakukan 254 triliun operasi per detik, sehingga memerlukan pendinginan cairan layaknya perangkat gaming kelas atas.
“CLA baru ini adalah pelopor dan cetak biru bagi teknologi yang akan hadir di semua model Mercedes mendatang,” lanjut Källenius.
Pentingnya peluncuran CLA membuat Ketua Dewan Direksi Mercedes, Martin Brudermüller, secara langsung menghadiri acara perdananya di Roma—sebuah langkah yang tidak biasa bagi eksekutif non-operasional di Jerman yang umumnya hanya berperan dalam pengawasan dan tata kelola.
“Saya yakin bahwa Mercedes-Benz sedang memasuki era baru digitalisasi dan mobilitas listrik dengan CLA yang sepenuhnya baru,” ujar Brudermüller dalam unggahan di LinkedIn.