Jakarta, FORTUNE - Lukisan potret diri karya Frida Kahlo yang dibuat pada 1940 terjual seharga US$54,7 juta atau sekitar Rp913 miliar dalam sebuah lelang seni di New York. Capaian ini menjadikannya karya termahal yang pernah dilepas oleh seniman perempuan mana pun.
Melansir The Guardian, karya berjudul El sueño (La cama) atau The Dream (Tempat Tidur) itu melampaui rekor sebelumnya yang dipegang Jimson Weed/White Flower No. 1 karya Georgia O’Keeffe, yang laku US$44,4 juta pada lelang Sotheby’s tahun 2014. Penjualan berlangsung pada Kamis malam dan selesai hanya dalam empat menit.
Lukisan ini menggambarkan Kahlo tertidur di tempat tidur, tetapi ada kerangka tersenyum yang dibungkus dinamit pada kanopi di atasnya. Ini mewakili kondisinya kala lukisan dibuat.
Karya ini dibuat di masa ia sering melukis dari atas tempat tidur akibat rangkaian operasi menyakitkan pada tulang belakang dan panggul setelah kecelakaan bus pada usia 18 tahun. Kahlo hidup dengan gips dan rasa sakit kronis hingga wafat pada 1954, di usia 47 tahun.
Bagi Kahlo, tempat tidur perlahan menjadi simbol ruang antara hidup dan kematian. Sotheby’s dalam catatan katalog menyebut karya ini sebagai “meditasi spektral pada batas berpori antara tidur dan kematian.”
Katalog itu juga mencatat, "Kerangka yang tergantung itu sering diartikan sebagai visualisasi kecemasannya tentang kematian saat tidur, ketakutan yang sangat masuk akal bagi seorang seniman yang kehidupan sehari-harinya dibentuk oleh rasa sakit kronis dan trauma masa lalu."
Sotheby’s sebelumnya memperkirakan harga jual berada di kisaran US$40–60 juta. Penjualan US$54,7 juta ini menyalip rekor pribadi Kahlo sebelumnya melalui Diego y Yo (Diego dan Aku), yang terjual US$34,9 juta pada 2021. Karya tersebut menggambarkan dirinya dan sang suami, muralis Diego Rivera. Identitas pembeli El sueño (La cama) belum diungkapkan.
Potret diri yang baru dilelang ini merupakan salah satu dari sedikit karya Kahlo yang masih berada di tangan kolektor pribadi di luar Meksiko, negara yang menetapkan karya sang seniman sebagai monumen nasional sehingga tidak boleh dijual atau dipindahkan ke luar negeri.
Lukisan yang berasal dari koleksi privat ini memenuhi syarat untuk dijual secara internasional, meski langkah itu memicu kekhawatiran sejumlah sejarawan seni terkait implikasi budaya dan risiko karya kembali tak muncul di ruang publik—karya tersebut terakhir dipamerkan pada akhir 1990-an.
Sebelum dilelang, lukisan ini telah diminta dipamerkan di berbagai kota seperti New York, London, dan Brussels. Dalam penjualan tersebut, karya Kahlo menjadi sorotan di antara lebih dari 100 karya surealis lain oleh nama besar seperti Salvador Dalí, René Magritte, Max Ernst, dan Dorothea Tanning.