Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Akhir Perjalanan 35 Tahun Grup Sampoerna di Bursa

logo Sampoerna
ilustrasi logo Sampoerna (dok.sampoerna.com)

Jakarta, FORTUNE - Keputusan Grup Sampoerna mendivestasi seluruh saham di emiten sawit, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), menunjukkan akhir dari geliat grup konglomerasi itu di pasar modal Indonesia.

Sebagai konteks, belum lama ini, Grup Sampoerna Strategic melego 65,72 persen kepemilikan saham tidak langsung di SGRO kepada anak usaha POSCO International Corporation, AGPA Pte. Ltd. Alhasil, pengendali saham SGRO pun berubah menjadi AGPA, dari sebelumnya Twinwood Family Holding Limited, entitas milik Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd.

"Kami sangat bersyukur karena telah menemukan rumah baru bagi SGRO. Kami yakin, pemilik baru akan menjadi rumah yang baik bagi para pegawai dan membawa SGRO pada prospek pertumbuhan bisnis yang lebih baik ke depan," kata Presiden Direktur Grup Sampoerna, Bambang Sulistyo dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (28/11).

Dengan demikian, kini Grup Sampoerna tak lagi memiliki saham atau bisnis yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah secara perdana masuk ke pasar modal pada 15 Agustus 1990.

Waktu itu, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan saham secara perdana di bursa. Mereka menawarkan 27 juta saham kepada masyarakat di harga Rp12.600 per saham.

Hampir 15 tahun setelah itu, Phillip Morris International Inc. (PMI) mengakuisisi 40 persen saham HMSP milik keluarga Sampoerna dan 57,5 persen saham milik investor publik lewat tender offer. Harga pembeliannya Rp10.600, 20 persen lebih tinggi dari harga pasar saat itu, Rp8.850. Secara total, transaksi itu bernilai US$5,2 miliar.

Pascadivestasi itu, Grup Sampoerna pun memboyong SGRO ke bursa lewat IPO pada 2007. Setelah 18 tahun, perusahaan konglomerasi itu mengambil langkah serupa yang dilakukan terhadap HMSP.

Selain 2 perusahaan itu, keluarga Sampoerna juga pernah terafiliasi dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pemilik jaringan ritel Alfamart.

Dikutip dari prospektus IPO AMRT, Putera Sampoerna dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna tercatat sebagai pemegang saham Alfamart pada 1990. Waktu itu, PT Hanjaya Mandala Sampoerna mengakuisisi 40 saham milik Liliana Tanuwijaya dan 30 saham milik Djoko Susanto. Nilai nominalnya Rp7 juta. Sementara itu, Putera Sampoerna membei 10 saham milik Djoko Susanto senilai Rp1 juta.

Pada 1993, terdapat penyetoran modal tambahan pada perseroan, dari Rp50 juta menjadi Rp15 miliar. Itu mencakup jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh senilai Rp3,17 miliar dan jumlah saham dalam portepel senilai Rp11,83 miliar.

Sebagai konteks, penyetoran tambahan modal sebesar Rp3,16 miliar dilakukan oleh Djoko Susanto (Rp632 juta); Putera Sampoerna (Rp316 juta); dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna (Rp2,21 miliar).

Pada Desember 1994, terdapat aksi inbreng seluruh saham milik Putera Sampoerna (317 saham) dan Djoko Susanto (634 saham) kepada PT Sigmantara Alfindo sebagai peningkatan seotran modal. Setelahnya, dilakukan penyetoran tambahan modal beberapa kali hingga 2005. PT Hanjaya Mandala Sampoerna turut serta.

Sejak itu, jaringan ritel perusahaan gencar dikembangkan. Mereka mengambil alih 141 gerai Alfa Minimarket, lalu diubah menjadi Alfamart. Sebelum itu, Alfa Minimarket adalah bisnis yang dirintis oleh Djoko Susanto dan Putera Sampoerna sejak 1994.

Sejalan dengan akuisisi oleh PMI pada 2005, Hanjaya Mandala Sampoerna pun melepas seluruh saham Alfamart miliknya ke PT Sigmantara Alfindo pada September 2006. Entitas itu lalu diakuisisi oleh PT Cakrawala Mulia Prima sebesar 40 persen. Alfamart pun melakukan IPO pada 2009.

Kendati perjalanan Grup Sampoerna di bursa Indonesia telah berakhir, mereka mengaku masih terus mengeksplorasi peluang baru berdasarkan tren dan kebutuhan terkini. Bambang juga mengatakan, grup masih akan berkontribusi terhadap ekonomi nasional lewat lini bisnis lain, termasuk PT Bank Sahabat Sampoerna, Sampoerna Kayoe, PT Sampoerna Land, dan Putera Sampoerna Foundation.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Akhir Perjalanan 35 Tahun Grup Sampoerna di Bursa

28 Nov 2025, 11:42 WIBMarket