Anak Usaha DOID Mau Tawarkan Obligasi di SGX, Nilainya US$500 Juta

Jakarta, FORTUNE - Anak usaha PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama, akan menawarkan obligasi senilai maksimal US$500 juta atau sekitar Rp8,3 triliun, di Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange/SGX).
Nilai emisi surat utang tersebut mencapai 495,66 persen dari posisi ekuitas DOID per 30 Juni 2025, yakni US$100,9 juta. Persentase itu terbilang jumbo.
"Dikarenakan total nilai rencana transaksi melebihi 50 persen dari total ekuitas perseroan pada 30 Juni 2025, maka ini termasuk transaksi material yang memerlukan persetujuan lebih dahulu dari pemegang saham perseroan," kata Direktur BUMA Internasional Grup, Iwan Fuad Salim, dikutip dari keterbukaan informasi, Rabu (22/10).
RUPSLB untuk membahas rencana penerbitan obligasi tersebut akan digelar pada 27 November 2025. Sementara itu, Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak hadir dalam RUPSLB akan ditetapkan pada 4 November 2025. Pengumuman ringkasan risalah RUPSLB akan dilakukan pada 1 Desember 2025.
Nantinya, hasil dana dari penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk pembiayaan kembali atau pembayaran kembali kewajiban utang penerbit yang ada saat ini, tujuan umum perusahaan, dan pembiayaan potensi akuisisi di masa mendatang.
Sebagai konteks, tingkat suku bunga tetap maksimal sampai dengan 10 persen per tahun. Bunga akan dibayarkan setiap 6 bulan di akhir periode.
Surat utang akan ditawarkan kepada investor melalui pembeli awal. informasi mengenai pembeli awal akan diumumkan paling lambat 2 hari kerja setelah penyelesaian penerbitan surat utang.
Selain itu, rencana penerbitan surat utang dan potensi pemberian jaminan perusahaan akan ditentukan oleh anak perusahaan penjamin yang akan ditentukan kemudian.
Saham DOID menguat 1,20 persen ke harga Rp338 pada akhir perdagangan Rabu. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi atas perdagangan saham DOID mencapai 6,36 juta saham; dengan nilai transaksi Rp2,14 miliar; dan frekuensi transaksi 946 kali.