Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Arab Saudi Pangkas Harga Minyak Bagi Pasar Asia Untuk Bulan Desember

potret kawasan industri milik Saudi Aramco (saudipedia.com)
potret kawasan industri milik Saudi Aramco (saudipedia.com)
Intinya sih...
  • Arab Saudi memangkas harga jual minyak mentah untuk pasar Asia mulai Desember 2025.
  • Harga minyak Arab Light turun US$1 per barel, menandai penurunan pertama sejak Oktober.
  • OPEC+ menambah produksi minyak moderat untuk Desember, namun menunda kenaikan tambahan pada kuartal pertama 2026.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Arab Saudi memangkas harga jual minyak mentah untuk pasar Asia secara mulai Desember 2025, seiring meningkatnya pasokan global akibat langkah OPEC+ menambah produksi.

Sebagai eksportir minyak terbesar dunia, Saudi Aramco menetapkan harga jual resmi (official selling price/OSP) minyak Arab Light untuk Asia sebesar US$1 per barel di atas rata-rata Oman/Dubai. Penetapan ini menandai penurunan pertama sejak Oktober setelah harga tidak berubah pada November.

Penurunan juga terjadi pada jenis minyak lain. Harga Arab Medium dan Arab Heavy turun masing-masing US$1,40 menjadi lima sen dan 10 sen per barel. Sedangkan Arab Extra Light turun menjadi US$1,30 per barel.

"Saudi Aramco menentukan harga minyak mentahnya dengan menggabungkan masukan dari pelanggan dan dan dinamika pasar yang tercermin dari harga produk serta serta hasil pasar," demikian isi laporan Reuters dikutip Kamis (6/10).

Keputusan penurunan harga ini diambil setelah OPEC+ pada akhir pekan lalu menyepakati peningkatan produksi moderat untuk Desember.

Dilansir dari Financial Times, delapan anggota kelompok produsen minyak tersebut akan menambah pasokan sebesar 137.000 barel per hari bulan depan, namun menunda rencana kenaikan tambahan pada kuartal pertama 2026.

"Kenaikan yang direncanakan pada bulan Desember menyusul kenaikan kecil pada bulan Oktober dan November karena produsen menanggapi perkiraan kelebihan pasokan minyak tahun depan," dikutip dari Financial Times.

Disamping itu, aliansi produsen tersebut memilih untuk mengurangi upaya mereka dalam merebut kembali pangsa pasar di tengah meningkatnya kekhawatiran atas potensi kelebihan pasokan global.

OPEC+ telah menaikkan target produksi sekitar 2,9 juta barel per hari, atau sekitar 2,7 persen dari pasokan global, sejak April, tetapi memperlambat lajunya mulai Oktober di tengah prediksi akan munculnya kelebihan pasokan.

Mengutip dari Tranding Economics, secara global, harga minyak mentah WTI dibanderol senilai US$59,84 per barel. Sementara harga minyak mentah Brent berada di level US$63,5 per barel.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us

Latest in Market

See More

Usai IPO, Pelayanan Jaya (PJBH) Gencar Ekspansi dengan Tambah 3 Kapal Baru

06 Nov 2025, 15:22 WIBMarket