Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya

20 Mar 2025, 12:06 WIB

Faesal Mubarok

ilustrasi gedung BRI (bri.co.id)

Intinya sih...

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) tercatat sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar di Indonesia.
Harga 1 lot saham BBRI adalah Rp392.000, dengan 1 lot terdiri dari 100 lembar saham.
Pada November 2024, laba bersih BRI naik menjadi Rp50 triliun, pendapatan bunga bersih dan fee based income juga mengalami kenaikan signifikan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menjadi salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Emiten perbankan berkode BBRI ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2003, dengan menawarkan 3.811,7 miliar lembar saham biasa (common shares) dengan harga Rp875 per lembar saham.

Market cap BBRI menyentuh Rp100 triliun pertama kali pada 2007 hingga menembus Rp800 triliun pada 2023. Hingga saat ini, BBRI masih menjadi salah satu saham yang sering dipilih masyarakat atau investor untuk berinvestasi. Lalu, berapa harga 1 lot saham BBRI? Simak kisaran harga dan kinerjanya di bawah ini.

Berapa harga 1 lot saham BBRI?

Untuk memulai investasi saham BBRI, Anda perlu mengetahui harga per lembar saham dan berapa jumlah minimal saham yang dapat dibeli, yaitu 1 lot. Di pasar modal Indonesia, 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Aturan mengenai jumlah lembar saham dalam 1 lot ini diatur oleh BEI.

Sebagai catatan, harga saham BBRI bisa berfluktuasi, jadi pastikan untuk memeriksa harga terkini sebelum Anda melakukan pembelian.

Harga per lembar saham BBRI pada Kamis, 20 Marer 2025, pukul 12.00 WIB terpantau turun 1,35% menjadi Rp3.660 per lembar.

1 lot = 100 lembar saham

Harga 1 lot = 100 lembar x Rp3.660 = Rp366.000

Jadi, untuk membeli 1 lot saham BBRI, Anda harus mengeluarkan sekitar Rp366.000 dengan asumsi harga saham per lembar adalah Rp3.660.

Kinerja saham BBRI

Berdasarkan laporan keuangan pada November 2024, BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp50 triliun, naik 3,96% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp49,09 triliun.

Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 1,31% menjadi Rp100,88 triliun pada November 2024. Selain itu, pendapatan dari komisi atau fee based income juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 9,66%, mencapai Rp20,34 triliun.

Di sisi lain, beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) naik 34,32% menjadi Rp35,52 triliun pada November 2024. Berbanding terbalik dengan posisi Rp26,44 triliun pada November 2023.

Dalam hal fungsi intermediasi, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.219,21 triliun, tumbuh 4,99% dibandingkan tahun lalu.

Aset BBRI juga meningkat 4,36% menjadi Rp1.851,3 triliun. BRI juga berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.386,71 triliun, tumbuh 6,95% dari tahun sebelumnya.