Daftar Saham Prajogo Pangestu di BEI Terbaru 2025

- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dimiliki oleh Prajogo Pangestu sebesar 71,36% dan mencatat kenaikan saham lebih dari 307% pada tahun 2025.
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) adalah anak usaha strategis dari BRPT yang terus memperkuat posisinya di industri petrokimia nasional.
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menjadi emiten yang sangat agresif di BEI, dengan kinerja fantastis hingga masuk dalam MSCI Global Standard Indexes.
Jakarta, FORTUNE – Prajogo Pangestu adalah salah satu taipan terbesar Indonesia yang kiprahnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) selalu menjadi magnet bagi investor. Sebagai pendiri dan pemilik utama Barito Pacific Group, Prajogo mengendalikan portofolio bisnis yang sangat beragam, mencakup sektor petrokimia, energi terbarukan, pertambangan, hingga properti.
Pergerakan saham Prajogo Pangestu secara konsisten mendominasi pasar, didukung oleh aksi korporasi yang agresif, nilai kapitalisasi pasar yang masif, dan likuiditas yang tinggi. Di tahun 2025, Prajogo terus memperkuat imperiumnya dengan emiten-emiten yang mencatat kinerja cemerlang, menarik minat beli, bahkan dari investor asing.
Lantas, apa saja saham Prajogo Pangestu yang terbaru? Berikut daftar lengkap emiten dan rincian terbarunya!
Daftar saham Prajogo Pangestu di BEI
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
PT Barito Pacific Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam berbagai sektor industri, mulai dari properti, perdagangan, energi terbarukan, kehutanan, perkebunan, pertambangan, transportasi, hingga aktivitas sebagai perusahaan holding.
Berdasarkan data terkini (per akhir September 2025), Prajogo Pangestu menguasai sekitar 71,36 persen saham BRPT secara langsung. Selain itu, Prajogo juga aktif menambah porsi sahamnya, seperti yang terjadi pada September 2025 di mana ia mendapatkan pengalihan 1,5 juta lembar saham melalui Program MESOP.
Barito Pacific pertama kali mencatatkan sahamnya di BEI pada 1 Oktober 1993. Sepanjang tahun 2025 (Year-to-Date), saham BRPT menjadi salah satu yang paling mencatatkan kenaikan signifikan, mencapai lebih dari 307 persen per 30 September 2025. Bahkan, pada perdagangan awal Oktober 2025, saham BRPT termasuk yang diborong investor asing (net buy) hingga mencapai Rp62,38 miliar.
2. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) adalah perusahaan petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia dan merupakan anak usaha strategis dari BRPT. Keberhasilan TPIA menunjukkan keunggulan strategi bisnis dan pengelolaan aset Prajogo di sektor kimia.
Ia tercatat menguasai sekitar 5,03 persen saham, yang setara dengan sekitar 4.354.382.164 lembar saham TPIA secara langsung, di luar kepemilikan melalui induk perusahaan.
Perusahaan ini masuk bursa pada tahun 2008. Saat ini, TPIA terus memperkuat posisinya di industri petrokimia nasional. Meskipun laba bersih TPIA sempat tercatat negatif pada Kuartal I 2025, perusahaan mencatatkan lonjakan pendapatan yang kuat sebesar 37,3 persen pada periode yang sama.
3. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) bergerak di sektor pertambangan batu bara dan telah menjadi emiten yang sangat agresif di BEI, digunakan sebagai kendaraan bagi Prajogo untuk ekspansi di lini tambang.
Saat ini, Pragogo adalah pengendali mayoritas dengan kepemilikan langsung mencapai sekitar 84,08% (atau setara 9.551.765.000 lembar saham berdasarkan data awal pasca stock split). Perlu dicatat, Prajogo sempat menjual 1 miliar lembar sahamnya di Agustus 2025 namun tetap mempertahankan status pengendali.
IPO CUAN pada Maret 2023 menjadi salah satu yang paling fenomenal. Saham ini juga tercatat sangat diminati investor asing, bahkan mencatatkan net buy asing tertinggi di antara emiten Prajogo, mencapai Rp193,39 miliar pada awal Oktober 2025, yang mendorong kenaikan harga hingga 11,25 persen. Kinerja perusahaan mencatatkan lonjakan pendapatan fantastis hingga 150 persen pada Kuartal I 2025, dan saham ini telah masuk dalam daftar indeks bergengsi MSCI Global Standard Indexes.
4. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) fokus pada sektor energi baru terbarukan (EBT), khususnya panas bumi. BREN merupakan anak usaha dari BRPT yang mencerminkan komitmen grup ini terhadap keberlanjutan. Prajogo Pangestu adalah pengendali utama dan tercatat meningkatkan kepemilikan pribadinya.
Prajogo Pangestu memegang kendali mayoritas secara tidak langsung melalui BRPT (sekitar 64,6 persen saham, setara 86.514.146.666 lembar saham), dan juga memiliki porsi langsung. Kepemilikan pribadinya terus bertambah, terakhir ia memborong 3 juta lembar saham BREN pada Juli 2025 sehingga menjadikan total kepemilikan langsungnya mencapai 138.459.700 lembar saham.
IPO BREN pada Oktober 2023 dianggap sebagai salah satu yang tersukses karena mencatatkan auto-reject atas (ARA) lima hari berturut-turut. Kinerja BREN yang kuat, dengan laba bersih melonjak 24,2 persen pada Kuartal I 2025, menjadikannya magnet bagi investor. Pada awal Oktober 2025, BREN turut diborong asing dengan net buy Rp61,12 miliar, seiring kenaikan harga 4,45 persen.
5. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) merupakan emiten terbaru dari Grup Prajogo Pangestu yang resmi melantai di BEI pada Juli 2025. CDIA bergerak di bidang infrastruktur energi dan logistik, dan dikendalikan oleh TPIA.
Baru IPO pada Juli 2025, saham CDIA langsung menarik perhatian ekstrem, mencatatkan kenaikan harga yang melesat lebih dari 700 persen year-to-date pada awal Oktober 2025. Emiten ini juga diborong asing dengan net buy Rp150,93 miliar. Valuasi saham ini tergolong sangat premium, namun mencerminkan antusiasme pasar terhadap proyek-proyek infrastruktur energi grup ini.
6. PT Petrosea Tbk (PTRO)
PT Petrosea Tbk (PTRO) adalah perusahaan kontraktor pertambangan, engineering, dan jasa logistik yang diakuisisi oleh CUAN. Akuisisi ini menunjukkan upaya Prajogo Pangestu untuk mengintegrasikan bisnis dari hulu ke hilir. Ia memiliki kepemilikan tidak langsung sebesar 29,56 persen melalui PT Caraka Reksa Optima, yang setara dengan sekitar 2.981.503.570 lembar saham.
Meskipun sudah melantai di bursa sejak 1990, PTRO kembali menjadi sorotan setelah menjadi bagian dari ekosistem Prajogo. Perusahaan ini mencatat lonjakan laba bersih tertinggi di antara emiten grup Prajogo pada Kuartal I 2025, mencapai 488,5 persen. PTRO juga berhasil masuk dalam MSCI Small Cap Indexes per Agustus 2025.
Demikian daftar saham Prajogo Pangestu di BEI yang menarik diketahui.
FAQ seputar Prajogo Pangestu
1. Siapa Prajogo Pangestu?
Prajogo Pangestu adalah seorang pengusaha ulung dan konglomerat asal Indonesia, dikenal sebagai pendiri dan pengendali utama Barito Pacific Group. Ia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia dengan perjalanan bisnis yang dimulai dari nol di sektor kehutanan hingga merambah berbagai sektor strategis.
2. Prajogo Pangestu pemilik perusahaan apa?
Ia adalah pemilik utama dan pengendali dari Barito Pacific Group. Perusahaan utamanya mencakup PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
3. Apa saja investasi utama Prajogo Pangestu?
Investasi utamanya tersebar di empat sektor kunci: Petrokimia (melalui TPIA), Energi Terbarukan (melalui BREN), Pertambangan dan Logistik (melalui CUAN dan PTRO), serta perusahaan induk BRPT.
4. Berapa kekayaan Prajogo Pangestu?
Menurut Forbes, saat ini Prajogo Pangestu berada di posisi kedua orang terkaya Indonesia dengan harta kekayaan sebesar 40,8 miliar dolar AS, setara dengan Rp677,049 triliun
5. Dari mana sumber utama kekayaan Prajogo Pangestu?
Sumber utama kekayaannya berasal dari peningkatan valuasi dan kepemilikan saham di perusahaan publik yang ia kendalikan, terutama dari sektor energi dan komoditas seperti BRPT, BREN, dan CUAN, yang nilai sahamnya terus melonjak signifikan di BEI.