Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali tertekan pada Jumat (11/11), setelah terkoreksi di akhir perdagangan kemarin (10/11) sore.

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, mengatakan IHG diprediksi Melemah. Secara teknikal, candlestick membentuk long black body dengan pattern double top pada timeframe daily mengindikasikan potensi pelemahan.

"Investor akan mencermati data inflasi AS yang bisa menjadi penentu kebijakan moneter kedepan. Dari dalam negeri masih akan ditopang musim rilis kinerja emiten kuartal III 2022," katanya dalam riset. 

Ia pun memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.924 dan 6.883, serta resisten di lebel 7.038 dan 7.111. Saham-saham pilihannya hari ini, yakni META, PNBS, BBCA, LSIP, TOWR, dan BRPT. 

Senada, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, pun masih mengidentifikasi pola tekanan jangka pendek yang relatif kuat pada pergerakan sideways IHSG. Namun, sentimen positif aliran modal secara year to date (ytd) masih menunjukkan cukup besarnya minat investasi ke pasar modal domestik.

“Peluang koreksi wajar bisa investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian, mengingat dalam jangka panjang IHSG masih menunjukkan pola uptrend,” katanya dalam riset.

William memprediksi IHSG akan melaju di kisaran support 6.954 dan resisten 7.172. Saham-saham pilihan yang ia rekomendasikan untuk dicermati hari ini di antaranya AKRA, ASII, BBNI, JSMR, SMGR, SMRA, KLBF, dan UNVR.

Pada perdagangan Kamis, (10/11) IHSG ditutup terkoreksi 1,46 persen di level 6.966,83 bersamaan dengan anjloknya bursa saham global yang mencemaskan data inflasi di AS. Hal ini akan meningkatkan kekhawatiran ihwal agresivitas The Fed dalam meningkatkan suku bunga acuannya di akhir tahun.

Peluang penguatan IHSG

Editorial Team