Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Diwarnai Ragam Sentimen Positif, IHSG Diproyeksi Uji Level 8.600

Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melanjutkan penguatannya pada Selasa (25/11), setelah melampaui level 8.500.

Tim riset ritel CGS International Sekuritas Indonesia mmengatakan, sentimen positif laju IHSG hari ini berasal dari aksi beli investor asing. Ditambah lagi dengan kenaikan harga sejumlah komoditas seperti minyak mentah, emas, batu bara, dan tembaga.

"Penguatan indeks di bursa Wall Street seiring berlanjutnya kenaikan saham sektor teknologi dan optimisme pemangkasan suku bunga acuan diprediksi [juga] akan menjadi sentimen positif di pasar," demikian dikutip dari riset harian CGS International Sekuritas Indonesia.

Daftar saham pilihan dari CGS International Sekuritas adalah MEDC, CUAN, UNVR, ISAT, TLKM, dan BRMS.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini melanjutkan penguatannya menuju level psikologis di 8.600. Saham-saham yang masuk dalam daftar pantau mereka adalah MEDC, TLKM, BBCA, BMRI, dan UNVR.

Secara teknikal, IHSG ditutup menguat di atas level MA5 serta berhasil keluar dari area konsolidasinya dan mencapai level tertinggi baru. "Indikator MACD dan Stochastic RSI juga mengindikasikan peluang berlanjutnya penguatan," kata tim analis Phintraco Sekuritas.

Kemarin, IHSG menguat ditopang oleh rebalancing MSCI November 2025 yang berlaku efektif pada 25 November 2025. Saham BREN dan BRMS yang berhasil masuk dalam MSCI Global Standard Index membukukan penguatan tajam. Rupiah menguat terhadap Dolar AS, seiring  penguatan mata uang Asia karena ekspektasi penurunan suku bunga the Fed. 

Pemerintah bersama otoritas pasar modal tengah melakukan kajian mendalam untuk menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Demutualisasi Bursa Efek, yang merupakan mandat dari UU P2SK. RPP Demutualisasi akan menjadi dasar perubahan besar struktur kelembagaan BEI, dari yang selama ini bursa dimiliki sepenuhnya oleh anggota bursa, akan menjadi perseroan yang kepemilikannya dapat dimiliki lebih luas, sehingga akan terjadi pemisahan antara status keanggotaan dan kepemilikan saham BEI.

Sementara dari AS, investor akan menantikan kelanjutan dirilisnya data ekonomi yang sempat tertunda akibat adanya government shutdown beberapa waktu lalu. Indeks PPI September 2025 diperkirakan sebesar 0,5 persen dari deflasi 0,1 persen pada Agustus 2025 (25/11). Penjualan ritel pada September 2025 diperkirakan melambat menjadi 0,3 persen (MoM) dari 0,6 persen (MoM) pada Agustus 2025. 

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Harga Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Hari Ini, 25 November 2025

25 Nov 2025, 09:50 WIBMarket