MARKET

Pendapatan Emiten Anthoni Salim (INDF) Tembus Rp111 Triliun di 2023

INDF dihadapkan pada kondisi ekonomi global menantang.

Pendapatan Emiten Anthoni Salim (INDF) Tembus Rp111 Triliun di 2023Shutterstock/Postmodern Studio
26 March 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat peningkatan kinerja sepanjang tahun lalu. Bisnis perusahaan produk konsumsi dan perkebunan milik pengusaha Anthoni Salim ini tercatat meraup peningkatan pendapatan dan laba bersih di tengah maraknya tantangan global. 

Mengutip laporan keuangan perseroan, Indofood mencatat penjualan neto konsolidasi  Rp111,70 triliun sepanjang tahun lalu. Angka ini tumbuh tipis dari 1 persen dari Rp110,83 triliun pada tahun sebelumnya.

Di sisi lain, Indofood  juga mencatatkan laba usaha relatif stabil di kisaran Rp19,66 triliun dengan marjin laba usaha yang sebesar 17,6 persen. Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit, yang mencerminkan kinerja operasional meningkat 8 persen menjadi Rp9,78 triliun dari Rp9,06 triliun.

INDF juga mencatat laba bersih Rp 8,14 triliun pada 2023. Laba ini meningkat 28,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim, mengatakan, meski dihadapkan pada kondisi ekonomi global yang penuh dengan perubahan dan tantangan, Indofood kembali menunjukkan ketangguhannya dengan meraih kinerja keuangan yang solid di 2023. 

"Memasuki tahun 2024 ini, kami tetap optimis namun  berhati-hati dalam menghadapi kondisi ketidakpastian global dan terus  berupaya  untuk  meraih  pertumbuhan  yang  berkelanjutan serta  menjaga  keseimbangan  antara pangsa pasar dan profitabilitas.” katanya.


 

Kinerja anak usaha

Serupa  dengan perusahaan induknya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebear 5 persen menjadi Rp67,91 triliun.

Bila dicinci, produk mi instan menyumbang pendapatan Rp 50,43 triliun, diikuti penjualan susu atau dairy Rp 9,12 triliun dan makanan ringan mencapai Rp 4,24 triliun. 

Kemudian pendapatan dari segmen penyedap makanan berkontribusi sebesar Rp 3,67 triliun yang berhasil tumbuh 9,26 peren secara tahunan. Pendapatan dari nutrisi dan makanan khusus menyumbang Rp 1,21 triliun. Segmen minuman berkontribusi Rp 1,6 triliun.

Dengan torehan ini, laba usaha produsen Indomie ini naik 8 persen menjadi Rp14,39 triliun pada tahun lalu diikuti peningkatan margin laba usaha sebesar 21,2 persen dari sebelumnya 20,6 persen.

Demikian halnya dengan laba bersih yang mencapai Rp 6,99 triliun. Angka ini melonjak 52,39 persen secara tahunan. 

Related Topics