Ekspektasi Pemangkasan FFR Tinggi, IHSG Diproyeksi Menguat Lagi

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat lagi pada Senin (8/12), setelah ditutup melemah 0,09 persen di level 8.632.
Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, mengatakan, pelemahan IHSG pada akhir pekan lalu terjadi karena aksi pengambilan keuntungan (profit taking) dan tidak mengubah arah tren IHSG yang masih bullish. Secara teknikal, IHSG diprediksi lanjut naik menuju resisten terdekatnya: 8.655 sampai 8.670.
"Sentimen mengenai optimisme pasar terkait penurunan suku bunga The Fed pekan ini dinilai menjadi katalis pendorong pasar," kata Reza dalam riset hariannya.
Daftar saham yang masuk pantauan tim BRIDS pada perdagangan hari ini, meliputi: SCMA, ERAA, dan NEST.
Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas menjelaskan, pada pekan ini fokus perhatian pasar global akan tertuju pada pertemuan The Fed, yakni pada Selasa-Rabu waktu AS (9-10/12). Pertemuan terakhir pada 2025 itu diperkirakan akan menurunkan suku bunga yang ketiga kali di tahun ini sebesar 25 bps ke 3,75 persen.
Selain itu investor juga akan menantikan rilis proyeksi ekonomi terbaru dari The Fed. Investor juga memprediksi The Fed masih berpeluang menurunkan suku bunga sebanyak dua hingga tiga kali pada tahun depan karena pasar tenaga kerja yang melemah.
Sementara itu, dari pasar domestik akan ada sejumlah rilis data indikator ekonomi, yaitu penjualan sepeda motor bulan November 2025 (8/12), Indeks Keyakinan Konsumen pada November 2025 (9/12) dan penjualan ritel pada Oktober 2025 (10/12).
"Secara teknikal, IHSG masih berada di uptrend. Jika The Fed menurunkan suku bunga, diperkirakan IHSG berpotensi menguji level psikologis di 8.700 pekan ini," kata tim riset Phintraco Sekuritas.
Saham-saham yang masuk dalam pantauan Phintraco Sekuritas pada pekan ini, yakni: PNLF, TLKM, MEDC, ADMR, MBMA, dan PGEO.










