MARKET

Kenaikan Surplus Neraca Dagang Kuatkan Rupiah Hari Ini

Rupiah dibuka melemah 0,06 persen ke Rp16.264 per US$.

Kenaikan Surplus Neraca Dagang Kuatkan Rupiah Hari IniSejumlah warga mengantre untuk menukarkan uang di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (17/4). NTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
23 April 2024

Fortune Recap

  • Rupiah melemah 9 poin ke Rp16.246 per US$ pada perdagangan Rabu pagi.
  • Gerak rupiah mulai menguat dengan kenaikan 7 poin ke Rp16.230 per US$, didorong sentimen positif terhadap aset berisiko.
  • Data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret surplus US$4,47 miliar, lebih besar dari bulan sebelumnya dan periode sama tahun sebelumnya.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Rabu (27/3) pagi.

Rupiah mengalami penurunan 9 poin atau 0,06 persen ke Rp16.246 per US$.

Pada Senin (22/4) sore, rupiah ditutup pada level Rp16.237 per US$, naik tipis 23 poin atau 0,14 persen.

Meski demikian, pukul 10.00 WIB gerak rupiah mulai menguat dengan kenaikan 7 poin atau 0,04 persen ke Rp16.230 per US$. 

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan sentimen terhadap aset berisiko yang terpantau positif pagi ini bisa jadi sinyal penguatan rupiah.

Ini sejalan dengan sebagian besar nilai tukar emerging market yang menguat terhadap dolar AS, demikian pula indeks saham Asia.

"Dengan tidak adanya insiden baru atau komentar yang memanasi konflik di Timur Tengah, kekhawatiran pasar juga mereda dan mendorong pelaku pasar masuk lagi ke aset berisiko," ujarnya kepada Fortune Indonesia, Selasa (23/4).

Di samping itu, peluang penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini juga ditopang data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret yang surplus melebihi bulan sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus US$4,47 miliar pada Maret 2024.

Surplus tersebut lebih besar dari bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), yang sebesar US$830 juta, serta surplus periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang mencapai US$2,83 miliar.

"Namun, di sisi lain, bila konflik kembali memanas hari ini, sentimen pasar bisa langsung berbalik arah. Hari ini, potensi penguatan rupiah ke arah Rp16.150 per US$, dengan potensi resisten di sekitar Rp16.250 per US$," ujarnya.

Senada dengan rupiah, pergerakan mayoritas mata uang kawasan Asia masih bergerak bervariasi pada perdagangan pagi ini. 

Yen Jepang terpantau menguat 0,08 persen, dolar Singapura menguat 0,07 persen, dolar Taiwan naik 0,02 persen, won Korea naik 0,22 persen, peso Filipina naik 0,25 persen, rupe India menguat 0,12 persen, dan baht Thailand naik 0,13 persen.

Sedangkan yuan Cina tercatat turun 0,01 persen dan ringgit Malaysia turun 0,05 persen.

Adapun mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif. Euro melemah 0,04 persen dan poundsterling turun 0,04 persen; sementara dolar Kanada naik 0,04 persen dan franc Swiss menguat 0,02 persen.

Related Topics