OJK: Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp142 Triliun

- Penghimpunan dana di pasar modal triwulan II 2025 mencapai Rp142,62 triliun, termasuk Rp8,49 triliun dari 16 emiten baru.
- Bursa karbon mencatat 112 pengguna jasa dengan total volume transaksi 1.599.322 tCO2e dan nilai akumulatif Rp77,95 miliar.
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 6,41% hingga Juni 2025, meskipun year to date masih mengalami penurunan sebesar 2,15%.
Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan penghimpunan dana di pasar modal pada triwulan dua 2025 mengalami penguatan. Hal ini disampaikan OJK dalam konferensi persKomite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) 2025.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, penghimpunan dana di pasar modal menunjukkan tren positif dengan nilai penawaran umum mencapai Rpp142,62 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp8,49 triliun merupakan fundraising dari 16 emiten baru.
"Sementara itu, masih terdapat 13 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp9,80 triliun," ujar dia, Senin (29/7).
Selain itu, perkembangan bursa karbon yang telah berjalan sejak 26 September 2023 hingga 30 Juni 2025 juga mengalami perkembangan positif. Selama periode tersebut, tercatat sebanyak 112 pengguna jasa telah mendapatkan izin, dengan total volume transaksi mencapai 1.599.322 tCO2e dan nilai akumulatif sebesar Rp77,95 miliar.
Di tengah ketidakpastian global akibat meningkatnya tensi perdagangan dan situasi geopolitik, kinerja pasar saham dalam negeri tetap menunjukkan tren menguat.
Pada akhir kuartal II 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 6,41 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, mencapai level 6.927,68 per 30 Juni 2025. Namun, jika dilihat dari awal tahun hingga akhir Juni (year to date), IHSG masih mengalami penurunan sebesar 2,15 persen. Adapun nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.178 triliun.
Pada Juli 2025, IHSG kembali menunjukkan tren positif. Hingga penutupan perdagangan tanggal 25 Juli 2025, IHSG tercatat berada di level 7.543,50. Angka tersebut mencerminkan kenaikan sebesar 6,55 persen sejak awal tahun hingga saat ini (year to date).
Selama triwulan II 2025, investor nonresiden mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp23,65 triliun. Namun secara akumulatif sejak awal tahun, total net sell dari investor asing telah mencapai Rp59,33 triliun.