Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

IHSG Diproyeksi Kembali Menguat di Tengah Sentimen Positif Regional

Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali naik pada Rabu (10/12) di tengah sentimen positif dari pasar regional.

Samuel Sekuritas Indonesia menyoroti penguatan Kospi (0,30 persen) dan Nikkei (0,83 persen) pada perdagangan pagi ini. Itu dinilai sebagai sentimen positif di pasar kawasan.

"Technical top picks [Samuel Sekuritas Indonesia hari ini] adalah JPFA, BUMI, BRPT, dan WIFI," demikian dikutip dari riset harian tim riset Samuel Sekuritas Indonesia yang mencakup Analis Jonathan Guyadi, Prasetya Gunadi, dan Juan Harahap.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas menyoroti peluang koreksi jangka pendek pada IHSG berdasarkan analisis teknikal. Menurut tim analis, IHSG membentuk candle bearish engulfing. Indikator Stochastic RSI mengindikasi bearish divergence yang mengindikasikan adanya peluang koreksi pada IHSG.

"Sehingga diperkirakan IHSG berpeluang untuk koreksi jangka pendek menuju level 8.625-8.650," kata tim riset Phintraco Sekuritas.

IHSG ditutup di level 8,657 (-0,61 persen) pada perdagangan Selasa (9/12), setelah sempat mencapai level 8.749. Pelemahan indeks disinyalir akibat profit taking setelah mencapai level tertinggi baru dan sentimen negatif dari indeks bursa Asia yang cenderung melemah menjelang pertemuan the Fed.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik pada level 124 di bulan November 2025 dari level 121,2 pada Oktober 2025. Itu merupakan level tertinggi sejak Februari 2025 yang ditopang oleh kenaikan semua sub-indeks utama.

Selanjutnya investor akan menantikan data retail sales bulan Oktober 2025 yang diperkirakan tumbuh berakselerasi sebesar 4 persen (YoY) setelah meningkat 3,7 persen (YoY) pada September 2025. 

Mayoritas indeks bursa Asia bergerak melemah dalam kisaran sempit pada perdagangan Selasa (9/12), di tengah kehati-hatian investor menjelang pertemuan the Fed yang akan dirilis hari Kamis dini hari. Bank sentral Australia mempertahankan suku bunga acuannya tetap di level 3,6 persen.

"Ini merupakan pertemuan ke-4 berturut-turut bagi bank sentral Australia yang tidak mengubah suku bunga, setelah melakukan pemangkasan suku bunga total sebanyak 75 bps tahun ini," kata Phintraco Sekuritas.

Daftar saham yang mereka soroti hari ini, meliputi: BRPT, JPFA, UNVR, MYOR, dan WIFI.

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

IHSG Diproyeksi Kembali Menguat di Tengah Sentimen Positif Regional

10 Des 2025, 08:21 WIBMarket