Laba AALI Naik 8,67% di 2024, Ini Wilayah Penyumbang Terbesar
Jakarta, FORTUNE - Emiten perkebunan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengantongi laba bersih senilai Rp1,14 triliun pada 2024, tumbuh 8,67 persen (YoY) dari Rp1,05 triliun pada 2023.
Kenaikan laba bersih itu didukung oleh pertumbuhan pendapatan bersih AALI sebesar 5,15 persen (YoY) dari Rp20,74 triliun pada 2023 menjadi Rp21,81 triliun pada 2024.
Segmen minyak sawit mentah dan turunannya menyumbang pendapatan senilai Rp20,18 triliun. Sementara itu, segmen inti sawit dan turunannya mencetak pendapatan Rp1,62 triliun. Sisanya berasal dari segmen lainnya, dengan kontribusi sebesar Rp11,36 miliar.
Jika ditinjau dari segi wilayah, pendapatan bersih terbesar datang dari Sulawesi, yakni sejumlah Rp10,76 triliun. Disusul Kalimantan (Rp10,48 triliun) dan Sumatra (Rp9,98 triliun).
Akan tetapi, berdasarkan laba tahun berjalan, Kalimantan lah yang berkontribusi paling besar, yakni senilai Rp678,49 miliar. Lalu Sumatra (Rp481,65 miliar), baru selanjutnya Sulawesi (Rp160,12 miliar).
Perihal beban, AALI membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp18,47 triliun pada 2024. Angka itu naik dari Rp17,97 triliun pada tahun sebelumnya.
Bagaimana dengan aset AALI? Per akhir Desember 2024, perseroan memiliki aset sejumlah Rp28,79 triliun, sedikit turun dari Rp28,84 triliun pada akhir 2023. Tak hanya itu, liabilitas perseroan juga menurun dari Rp6,28 triliun pada akhir Desember 2023, menjadi Rp5,59 triliun pada akhir Desember 2024.
Di sisi lain, ekuitas Astra Agro Lestari meningkat dari Rp22,56 triliun menjadi Rp23,20 triliun.
Harga saham AALI terpantau melemah 0,84 persen ke Rp5.900 pada Jumat (21/2) siang. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi atas saham AALI mencapai 256.000 unit saham. Sementara itu, nilai transaksi atas perdagangan saham AALI mencapai Rp1,53 miliar dan frekuensi transaksinya berjumlah 415 kali.
