Terkontraksi 8,57%, Danamon Cetak Laba Rp3,2 triliun di 2024

- Laba setelah pajak (NPAT) Danamon Rp3,2 triliun di 2024, terkontraksi 8,57% year on year (yoy).
- Kredit dan trade finance konsolidasian naik 8% menjadi Rp189,4 triliun.
- Dana pihak ketiga (DPK) Danamon tumbuh 9% menjadi Rp153,2 triliun.
Jakarta,FORTUNE -PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) membukukan laba setelah pajak (NPAT) mencapai Rp3,2 triliun di sepanjang 2024. Capaian itu terkontraksi 8,57 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Kondisi itu didukung oleh pendapatan operasional sebesar Rp18,9 triliun, tumbuh 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara PPOP tumbuh sebesar 1 persen year-on-year, dan margin bunga bersih (NIM) sebesar 7,3 persen.
"Meski terdapat berbagai tantangan dari ketidakpastian global, Danamon kembali mencatatkan kinerja yang baik, baik pada sisi penyaluran kredit, penghimpunan dana, serta profitabilitas," kata Direktur Utama Danamon D. Ejima di Jakarta, (18/2).
Kredit Danamon naik 8%

Bank dari anggota MUFG ini juga membukukan total kredit dan trade finance konsolidasian sebesar Rp189,4 triliun, tumbuh 8 persen (yoy). Terkait dengan fungsi intermediasi finansial, penyaluran kredit Danamon didorong oleh pertumbuhan pada lini bisnis Enterprise Banking and Financial Institution, SME Banking, dan Consumer Banking.
"Danamon tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan kegiatan usahanya," katanya.
Kualitas aset tetap terjaga dengan baik, dengan rasio loan at risk (LAR) per tanggal 31 Desember 2024 sebesar 10,6 persen, lebih baik 102 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio NPL bruto pada waktu yang sama juga mencapai 1,9 persen atau 29 basis poin lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Kualitas aset Danamon yang baik juga ditunjukkan oleh rasio cakupan NPL (NPL coverage ratio) yang mencapai 287,2 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 265,9 persen.
DPK Danamon masih naik 9%

Dari sisi pendanaan, Danamon membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp153,2 triliun, tumbuh 9 persen (yoy). Pertumbuhan bisnis tersebut menghasilkan pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) konsolidasian sebesar Rp8,3 triliun.
Kinerja positif Danamon juga tercermin secara operasional. Menurutnya, bisnis Danamon yang menjangkau ekosistem-ekosistem prioritas turut mencatatkan pertumbuhan.
Pada ekosistem otomotif, Danamon memperkuat inisiatif sinergi bisnis bersama Adira Finance. Jumlah pemberian pinjaman sinergi (synergy loan) di ekosistem ini pada tahun 2024 tumbuh 12 persen (yoy) mencapai Rp4,0 triliun.
Pada ekosistem haji dan umrah, Danamon berupaya memperdalam basis nasabah dan penetrasi pasar dengan menjangkau asosiasi, biro perjalanan ibadah, dan calon jemaah.
Pada tahun 2024, jumlah biro perjalanan ibadah yang menjalin kemitraan bersama dengan Danamon tumbuh 213 persen (yoy), bersamaan dengan penghimpunan dana dari asosiasi, biro perjalanan, dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tumbuh 143 persen (yoy). Pada ekosistem pendidikan, Danamon menjalin kemitraan strategis dengan lebih dari 20 institusi mitra, mendorong pertumbuhan jumlah rekening dari ekosistem ini sebesar 37 persen (yoy).