Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laba Bersih Merdeka Copper (MDKA) Naik Tajam 73 Persen pada 2024

WhatsApp Image 2025-04-08 at 07.43.02.jpeg
Ilustrasi pertambangan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Intinya sih...
  • Laba bersih MDKA naik 73,02 persen menjadi US$9,80 juta atau Rp165,67 miliar.
  • Pendapatan terkonsolidasi US$2,23 miliar, tumbuh 31 persen year-on-year.
  • Anak perusahaan MDKA pada sektor nikel dan harga emas tinggi mendukung kinerja keuangan.

Jakarta, FORTUNE - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan kinerja keuangan solid sepanjang 2024, menunjukkan tren positif dalam industri sumber daya alam.

Emiten pertambangan mineral ini berhasil membukukan laba bersih US$9,80 juta atau setara Rp165,67 miliar. Capaian ini melonjak signifikan mencapai 73,02 persen dibandingkan dengan laba bersih 2023 yang sebesar US$5,66 juta.

Merdeka melaporkan pendapatan terkonsolidasi sebesar US$2,23 miliar, yang mencerminkan pertumbuhan tahunan (year-on-year) impresif dengan 31 persen. Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mengalami peningkatan menjadi US$329 juta, naik 36 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Seiring dengan pertumbuhan pendapatan yang signifikan, beban pokok pendapatan perseroan juga mengalami peningkatan menjadi US$2,06 miliar, melonjak 32,13 persen dari tahun sebelumnya. Kendati demikian, perseroan masih mampu mencetak laba kotor US$176,35 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan US$145,67 juta pada 2023.

Kinerja keuangan yang cemerlang ini ditopang oleh performa gemilang anak perusahaannya yang bergerak pada sektor nikel, yaitu PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), serta didorong oleh harga emas yang tetap berada pada level tinggi sepanjang 2024.

Operasi nikel MBMA menunjukkan peningkatan kinerja signifikan, terutama pada Tambang PT Sulawesi Cahaya Mineral (Tambang SCM). Produksi limonit di tambang ini melonjak menjadi 10,1 juta wet metric ton/wmt, menandai lonjakan 150 persen secara tahunan.

Sementara itu, produksi saprolit juga naik substansial, mencapai 4,9 juta wmt, atau meningkat 110 persen dari tahun sebelumnya.

Tidak hanya pada sektor hulu, smelter MBMA juga menunjukkan peningkatan produksi nikel. Smelter ini berhasil menghasilkan 82.161 ton nickel pig iron (NPI), meningkat 26 persen, serta 50.315 ton nikel matte bermutu tinggi (high grade nickel matte/HGNM), yang naik 66 persen dibandingkan dengan produksi pada 2023.

Perusahaan patungan MBMA, PT ESG New Energy Material (PT ESG), juga mencatatkan pencapaian penting dengan berhasil memperoleh Izin Usaha Industri (IUI). Setelah itu, PT ESG juga berhasil melakukan penjualan komersial perdana sebesar 8.500 metrik ton mixed hydroxide precipitate (MHP) pada Maret 2025.

Di sisi lain, pengembangan pabrik acid iron metal (AIM) yang dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) juga menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. Proses commissioning terhadap sejumlah komponen utama, seperti pabrik pirit dan pabrik asam, telah berhasil diselesaikan. Sementara itu, commissioning pabrik klorida berhasil memproduksi spons tembaga perdana pada Januari 2025.

Pada Proyek Emas Pani (Pani), Merdeka mengalami kemajuan signifikan dengan capaian konstruksi 33 persen pada akhir 2024. Perusahaan menargetkan penuangan emas pertama (first gold pour) akan terjadi pada awal 2026. Proyek ini diproyeksikan akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia, dengan target produksi puncak sekitar 500.000 ounce emas per tahun.

Presiden Direktur Merdeka, Albert Saputro, dalam keterangannya pada Selasa (8/4), menyampaikan optimisme perusahaan terhadap prospek ke depan.

“Dengan berbagai pencapaian penting yang menanti pada 2025 dan tahun-tahun selanjutnya, kami optimistis mencapai keberhasilan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Kinerja solid MDKA pada 2024 memberikan indikasi positif bagi sektor pertambangan Indonesia secara keseluruhan.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us