Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laba Cisadane Sawit (CSRA) 2024 Naik 46 Persen Jadi Rp213,36 Miliar

Ilustrasi Kelapa Sawit sebagai Salah Satu SDA - Pexels/Pok Rie
Intinya sih...
  • Pendapatan CSRA meningkat 21,8 persen menjadi Rp1,07 triliun dengan kenaikan volume penjualan CPO dan harga jual rata-rata.
  • Meskipun beban pokok penjualan naik, laba kotor perseroan tumbuh 21,1 persen.

Jakarta, FORTUNE - Emiten perkebunan dan industri kelapa sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA), mencatatkan lonjakan laba bersih signifikan sebesar Rp213,36 miliar sepanjang 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan impresif 46 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp152,05 miliar.

Kinerja positif ini sejalan dengan peningkatan pendapatan CSRA yang mencapai Rp1,07 triliun pada 2024, naik 21,8 persen dari Rp875,51 miliar pada 2023. Manajemen perseroan mengungkapkan kenaikan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan minyak sawit mentah (CPO) serta kenaikan harga jual rata-rata yang berhasil diraih perusahaan.

Meskipun beban pokok penjualan mengalami kenaikan menjadi Rp582,85 miliar dari Rp475,92 miliar, CSRA tetap mampu mencatatkan pertumbuhan laba kotor yang solid. Laba kotor perseroan tumbuh 21,1 persen menjadi Rp483,86 miliar, naik dari Rp399,58 miliar pada tahun sebelumnya.

Dari sisi neraca keuangan, Cisadane juga menunjukkan peningkatan. Liabilitas perseroan naik menjadi Rp952,71 miliar dari Rp727,68 miliar pada 2023. Namun, kabar baiknya, ekuitas perseroan juga mengalami peningkatan dari Rp1,11 triliun menjadi Rp1,2 triliun pada periode yang sama. Total aset CSRA juga tumbuh menjadi Rp2,25 triliun pada 2024, meningkat dari Rp1,84 triliun pada tahun sebelumnya.

Di balik kinerja gemilang ini, CSRA mengakui adanya tantangan yang dihadapi, terutama penurunan produksi tandan buah segar (TBS) inti menjadi 321,98 ribu ton pada dari 337,36 ribu ton pada 2023. Penurunan ini disebabkan oleh faktor cuaca dan serangan jamur ganoderma yang menyebabkan penurunan hasil panen per hektare. Kendati demikian, perseroan masih mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 2,8 persen sejak 2018.

Menatap ke depan, CSRA menyatakan akan terus berfokus pada strategi penetapan harga yang tepat, optimalisasi produksi, dan efisiensi operasional untuk memitigasi dampak dari kendala-kendala yang ada.

Sentimen positif dari laporan keuangan ini juga tecermin pada pergerakan saham CSRA pada perdagangan hari ini. Saham perseroan berhasil menguat 15 poin atau 2,26 persen ke level Rp680.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us