Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mayora Indah (MYOR) Bidik Laba Naik 14% pada 2025, Ini Pendorongnya

ilustrasi produk mayora (Dok.mayoraindah.com)
Intinya sih...
  • Mayora Indah (MYOR) menargetkan pertumbuhan laba bersih 14 persen pada 2025, sejalan dengan target pendapatan 12-15 persen.
  • Perusahaan memandang anggaran belanja modalnya lebih rendah dari tahun lalu, yaitu Rp1 triliun.
  • Pemulihan margin laba kotor akan terus berlangsung tahun ini.

Jakarta, FORTUNE - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membidik pertumbuhan laba bersih 14 persen tahun ini. Target tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan mencapai kisaran 12-15 persen.

Manajemen MYOR menyatakan optimistis program-program pemerintah secara jangka pendek seperti paket stimulus maupun program strategis seperti makan bergizi gratis (MBG) akan berdampak positif pada perseroan, yang dapat mendorong tercapainya target pendapatan.

“Jika tercapai, hal ini akan melanjutkan tren pertumbuhan pendapatan yang solid (+15 persen YoY) pada 2024,” demikian manajemen MYOR, dikutip dari riset Stockbit Sekuritas, Jumat (7/3).

Walaupun menargetkan pendapatan double digit, MYOR memandang dana belanja modalnya (capex) yang berjumlah Rp1 triliun akan lebih rendah dari tahun lalu. Sementara, realisasi capex pada tahun lalu mencapai Rp1,8 triliun.

Mayoritas dana tersebut ditujukan untuk keperluan replacement sekitar Rp600 miliar. Stockbit Sekuritas menilai, kebutuhan capex yang lebih rendah dapat membuka peluang pembagian dividen lebih tinggi, meski fluktuasi harga bahan baku berpotensi meningkatkan kebutuhan likuiditas perseroan.

“Dengan kuatnya tren pendapatan, perbaikan margin akan menjadi faktor kunci pemulihan harga saham MYOR ke depannya. Oleh karena itu, pergerakan harga bahan baku menjadi hal yang perlu dicermati oleh investor,” demikian Investment Analyst Lead Stockbit, Edi Chandren.

Sepanjang 2024, MYOR membukukan pertumbuhan pendapatan 15 persen secara tahunan menjadi Rp36,1 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kendati demikian, laba bersih perseroan melemah 6 persen menjadi Rp3 triliun dari laba tahun sebelumnya.

Di tengah tingginya harga bahan baku dan kokoa pada kuartal IV-2024, margin laba kotor membaik menjadi 20,9 persen. Pemulihan laba kotor pada 2024 diatribusikan kepada kenaikan harga jual lanjutan yang dieksekusi pada Oktober 2024 serta kembali menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.

Meskipun terdapat pemulihan, realisasi margin laba kotor sepanjang 2024 masih berada di bawah guidance 25 persen.

Manajemen MYOR menyatakan tren pemulihan margin laba kotor akan terus berlangsung tahun ini, dengan target 23-25 persen. Pencapaian tersebut akan bergantung pada pergerakan harga bahan baku, terutama kopi dan kokoa yang diprediksi relatif stabil hingga akhir tahun.

“Jika kembali terjadi kenaikan pada harga bahan baku, MYOR akan kembali melakukan penyesuaian harga jual atau penyesuaian lainnya,” ujarnya.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us