Medela Potentia (MDLA) Sepakati Tebar Dividen Rp137,4 Miliar

- MDLA sepakat untuk membagikan dividen Rp137,4 miliar kepada pemegang saham dalam RUPST.
- Pada tahun buku 2024, MDLA mencetak kinerja keuangan solid dengan penjualan neto Rp14,57 triliun dan laba bersih naik 13,3 persen.
- Krestijanto Pandji menyatakan strategi perusahaan untuk pertumbuhan jangka panjang melalui digitalisasi, efisiensi rantai pasok, dan penguatan produksi dalam negeri.
Jakarta, FORTUNE - PT Medela Potentia Tbk (MDLA) menyepakati pembagian dividen Rp137,4 miliar kepada pemegang saham. Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Rabu 25 Juni 2025.
Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Krestijanto Pandji mengatakan, kebijakan pembagian dividen ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam memberikan imbal hasil langsung kepada pemegang saham, sekaligus mencerminkan keyakinan manajemen terhadap kekuatan fundamental dan arus kas yang sehat untuk mendukung strategi pertumbuhan jangka panjang.
"Perseroan mengumumkan pembagian dividen tunai 40 persen dari laba bersih atau setara Rp9,8 per saham," kata Medela dalam keterangan resmi, Rabu (25/6).
Pada tahun buku 2024, MDLA mencetak kinerja keuangan dengan realisasi penjualan neto mencapai Rp14,57 triliun, tumbuh 11,3 persen dibandingkan ahun sebelumnya sebesar Rp13,09 triliun. Pertumbuhan solid ini seiring dengan peningkatan permintaan dan ekspansi jaringan layanan kesehatan.
Laba bersih MDLA juga mencatatkan pertumbuhan dua digit sebesar 13,3 persen, naik dari Rp303,09 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp343,27 miliar pada tahun 2024.
MDLA tercatat memiliki total asset sebanyak Rp5,73 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya Rp4,70 triliun. Sementara itu total ekuitas perusahaan sebanyak Rp2,21 triliun, tumbuh 13,7 persen secara tahunan. Kemudian liabilitas berada di posisi Rp3,53 triliun hingga akhir 2024.
Strategi Bisnis Berkelanjutan
Realisasi kinerja tahun lalu menjadi dasar perusahaan untuk tumbuh tahun ini. Jaringan distribusi perusahaan dengan 35 kantor cabang dan gudang yang menjangkau lebih dari 100.000 fasilitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia menjadi langkah strategi perusahaan dalam memperkuat infrastruktur logistik, ketahanan manufaktur dan digitalisasi rantai pasok sebagai bagian dari pengembangan jangka panjang.
"Kami membangun pertumbuhan jangka panjang melalui digitalisasi, efisiensi rantai pasok, dan penguatan produksi dalam negeri. Dengan tata kelola yang kuat dan strategi yang berorientasi
masa depan, kami optimistis dapat terus memberikan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan,"kata Krestijanto.
MDLA menilai prospek sektor kesehatan Indonesia akan tetap positif seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap layanan kesehatan, permintaan terhadap produk dalam negeri, dan akselerasi transformasi digital di bidang kesehatan.