Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Pasar Wait and See Hasil RDG BI, IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas

Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas pada Rabu (17/12), setelah ditutup naik 0,43 persen.

Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, menjelaskan, secara teknikal, IHSG berpeluang melaju dengan support 8.630 dan resisten 8.710.

"Pasar menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI), dengan konsensus BI-rate dipertahankan di 4,75 persen," kata Reza dalam risetnya.

Daftar saham pilihan tim analis BRIDS pada perdagangan hari ini, mencakup: NCKL, INDY, dan CBDK.

Kemarin, IHSG mencatatkan penguatan dengan net foreign sell senilai Rp90,99 miliar di pasar reguler. Kenaikan IHSG itu terjadi dipimpin oleh rebound saham-saham konglomerasi.

Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini berpotensi kembali menguat bila mampu bertahan ditutup di atas level 8.750. Namun jika tidak, IHSG diproyeksi masih akan terkonsolidasi di kisaran 8.600 sampai dengan 8.750.

"Secara teknikal, negative slope MACD semakin melebar, namun stochastic RSI berada di area oversold dan berpotensi membentuk golden cross. IHSG berhasil ditutup di atas level MA5," kata tim riset Phintraco Sekuritas. "Investor cenderung berhati-hati menjelang pengumuman hasil RDG BI yang akan dirilis pada Rabu."

Sentimen lain datang dari kebijakan domestik pemerintah. Menteri Keuangan RI memastikan tarif bea keluar untuk komoditas batu bara akan diberlakukan mulai 1 Januari 2026, dengan perkiraan tarif berkisar antara 1 persen hingga 5 persen.

Hal itu diperkirakan akan berdampak terhadap penurunan margin laba untuk emiten batu bara yang orientasi ekspor batu baranya relatif besar. "Di lain pihak, kebijakan ini berpotensi akan meningkatkan penerimaan negara," kata tim riset Phintraco Sekuritas.

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan bea keluar emas sudah melalui Peraturan Menteri Keuangan yang juga mulai berlaku 1 Januari 2026, dengan besaran tarif berkisar 7,5 persen-15 persen. 

Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas hari ini, meliputi: AMRT, BRPT, APEX, UNVR, dan SMDR.

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

RUPSLB Bukit Asam (PTBA) Setujui Perubahan Anggaran Dasar

17 Des 2025, 11:34 WIBMarket