Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pendapatan Naik, Tapi Laba Surya Biru (SBMA) Susut 1,9 Persen

Ilustrasi gas LPG 3 kg. (IDN Times/Cokie Sutrisno)
Ilustrasi gas LPG 3 kg. (IDN Times/Cokie Sutrisno)
Intinya sih...
  • Pendapatan SBMA naik 12,43% menjadi Rp32,48 miliar pada Q1-2025
  • Laba bersih SBMA turun 1,9 persen menjadi Rp1,97 miliar pada Q1-2025
  • SBMA akan berekspansi ke segmen pasar baru dan mengoptimalkan kinerja keuangan serta operasional

Jakarta, FORTUNE - Emiten industri gas, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), membukukan pendapatan Rp32,48 miliar pada kuartal I-2025, tumbuh 12,43 persen dari Rp28,89 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, laba bersihnya justru susut 1,9 persen menjadi Rp1,97 miliar dari Rp2,01 miliar pada kuartal I-2024.

Penurunan laba ini disebabkan oleh lonjakan beban pokok pendapatan menjadi Rp17,43 miliar. Beban umum dan administrasi juga naik menjadi Rp11,91 miliar.

Pada sisi neraca, perseroan berhasil menurunkan liabilitas 3,72 persen jadi Rp59,76 miliar dari Rp62,07 miliar. Sedangkan ekuitas naik 0,87 persen jadi Rp229,87 miliar dari Rp227,89 miliar. Dengan demikian, total aset secara keseluruhan menjadi Rp289,64 miliar.

Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti, mengatakan performa awal tahun ini merupakan cerminan hasil dari ekspansi bisnis yang dilakukan oleh perseroan pada 2024.

Tahun lalu, perseroan berupaya meningkatkan efisiensi operasional dan mengatasi keterbatasan ruang penyimpanan melalui pembangunan stasiun pengisian argon dan karbon dioksida yang terpisah. 

Sebelumnya, fasilitas pengisian gas argon dan karbon dioksida berada di lokasi yang sama dengan stasiun pengisian oksigen dan nitrogen, menyebabkan kepadatan dan hambatan operasional.

Pada April lalu, SBMA baru saja menambah 1000 tabung acetylene dan 960 tabung oksigen dengan total investasi Rp1,7 miliar. 

“Pembelian ini sebagai salah satu strategi nyata perseroan untuk meningkatkan distribusi untuk menjangkau konsumen yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan pendapatan ke depannya per bulan berkisar Rp800 juta hingga Rp1 miliar,” demikian Rini dalam keterangannya, Jumat (9/5).

Dia optimistis prospek usaha perseroan tetap positif, seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia timur yang memperbesar peluang perseroan memperluas pangsa pasar serta meningkatkan volume penjualan secara berkelanjutan.

Target utama yang ingin dicapai perseroan pada 2025 meliputi peningkatan pangsa pasar, ekspansi layanan, serta optimalisasi kinerja keuangan dan operasional.

Perseroan juga akan berekspansi ke segmen pasar baru, termasuk sektor galangan kapal atau pelabuhan dan medis, seraya memperkuat kehadiran di pasar utama seperti pertambangan, minyak dan gas, konstruksi, dan fabrikasi.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us